Nama : Dika Susanti
Nim : 2009 133 356
Kelas : 5.I
Mata
kuliah : Geografi Regional
Dosen
Pengasuh : Catur Pamungkas
Pada
mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang paling dalam dan juga
merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul) yang berada di bawah dasar lautan
Pasifik tetapi akibat adanya pertemuan/tumbukan lempeng (tektonik lempeng)
antara lempeng benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik
sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian Utara
Australia. Pertemua/tubukkan lempeng ini sehingga menyebabkan terbentuknya
gugusan pegunungan Tengah dan gugusan pegunungan di wilayah Kepala BuruPapua
merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan berbagai jenis bebatuan
yang mirip antara Australia dan Papua.
Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan
Pasifik sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir laut di
berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala Burung. Akibat
pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai terhubung dengan benua Australia
sehingga mulai terjadi migrasi Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke
wilayah Papua sebelum terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan
global.
Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an
jutaan tahun silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan
Papua. Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng disebut
Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent. Sehingga Papua
merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera dan lempeng Benua seperti
pada gambar di bawah ini Proses Konvergen antara lempeng Samudera Pasifik dan
Benua Australia Berdasarkan proses geologi tersebut sehingga 3 (tiga) ahli
Geologi Wallace, Weber dan Lydekker berusaha menarik garis batas antara lempeng
Sahul dan lempeng Sunda seperti terlihat pada gambar di bawah ini:
Pulau Papua mulai terbentuk pada 60 juta tahun yang
lalu. Saat itu, pulau ini masih berada di dasar laut yang terbentuk oleh
bebatuan sedimen. Pengendapan intensif yang berasal dari benua Australia dalam
kurun waktu yang panjang menghasilkan daratan baru yang kini bernama Papua.
Saat itu, Papua masih menyatu dengan Australia," jelas ahli geologi
Fransiskus Benediktus Widodo Margotomo saat memaparkan sejarah terbentuknya
Pulau Papua.
Keberadaan Pulau Papua saat ini,
lanjutnya, tidak bisa dilepaskan dari teori geologi yang menyebutkan bahwa
dunia ini hanya memiliki sebuah benua yang bernama Pangea pada 250 juta tahun
lalu. Pada kurun waktu 240 juta hingga 65 juta tahun yang lalu, benua Pangea
pecah menjadi dua dengan membentuk benua Laurasia dan benua Eurasia, yang
menjadi cikal bakal pembentukan benua dan pegunungan yang saat ini ada di
seluruh dunia.
Pada kurun waktu itu juga, benua Eurasia yang berada
di belahan bumi bagian selatan pecah kembali menjadi benua Gonwana yang di
kemudian hari akan menjadi daratan Amerika Selatan, Afrika, India, dan
Australia.
Saat itu, benua Australia dengan benua-benua yang
lain dipisahkan oleh lautan. Di lautan bagian utara itulah batuan Pulau Papua
mengendap yang menjadi bagian dari Australia akan muncul di kemudian
hari," tambah sarjana geologi jebolan Universitas Pembangunan Nasional,
Yogyakarta, pada 1986 ini. Pengendapan yang sangat intensif dari benua kanguru
ini, sambungnya, akhirnya mengangkat sedimen batu ke atas permukaan laut. Tentu
saja proses pengangkatan ini berdasarkan skala waktu geologi dengan kecepatan
2,5 km per juta tahuProses ini masih ditambah oleh terjadinya tumbukan lempeng
antara lempeng Indo-Pasifik dengan Indo-Australia di dasar laut. Tumbukan
lempeng ini menghasilkan busur pulau, yang juga menjadi cika bakal dari pulau
dan pegunungan di Papua. Akhirnya proses pengangkatan yang terus-menerus akibat
sedimentasi dan disertai kejadian tektonik bawah laut, dalam kurun waktu jutaan
tahun menghasilkan pegunungan tinggi seperti yang bisa dilihat saat ini.Bukti
bahwa Pulau Papua beserta pegunungan tingginya pernah menjadi bagian dari dasar
laut yang dalam dapat dilihat dari fosil yang tertinggal di bebatuan
Jayawijaya.
Meski berada di ketinggian 4.800 mdpl, fosil kerang
laut, misalnya, dapat dilihat pada batuan gamping dan klastik yang terdapat di
Pegunungan Jayawijaya. Karena itu, selain menjadi surganya para pendaki,
Pegunungan Jayawijaya juga menjadi surganya para peneliti geologi dunia.
Sementara terpisahnya daratan Australia dengan Papua oleh lautan berawal dari berakhirnya zaman es yang terjadi pada 15.000 tahun yang lalu. Mencairnya es menjadi lautan pada akhirnya memisahkan daratan Papua dengan benua Australia.Masih banyak rahasia bebatuan Jayawijaya yang belum tergali. Apalagi, umur Pulau Papua ini masih dikategorikan muda sehingga proses pengangkatan pulau masih terus berlangsung hingga saat ini. Ini juga alasan dari penyebutan Papua New Guinea bagi Pulau Papua, yang artinya adalah sebuah pulau yang masih baru," tambah peraih gelar master di bidang Economic Geology dari James Cook University, Townswille, Australia ini Sementara keberadaan salju yang berada di beberapa puncak Jayawijaya, diyakininya akan berangsur hilang seperti yang dialami Gunung Kilimanjaro di Tanzania. Hilangnya satu-satunya salju yang dimiliki oleh pegunungan di Indonesia itu disebabkan oleh perubahan iklim secara global yang terjadi di daerah tropis.
Sementara terpisahnya daratan Australia dengan Papua oleh lautan berawal dari berakhirnya zaman es yang terjadi pada 15.000 tahun yang lalu. Mencairnya es menjadi lautan pada akhirnya memisahkan daratan Papua dengan benua Australia.Masih banyak rahasia bebatuan Jayawijaya yang belum tergali. Apalagi, umur Pulau Papua ini masih dikategorikan muda sehingga proses pengangkatan pulau masih terus berlangsung hingga saat ini. Ini juga alasan dari penyebutan Papua New Guinea bagi Pulau Papua, yang artinya adalah sebuah pulau yang masih baru," tambah peraih gelar master di bidang Economic Geology dari James Cook University, Townswille, Australia ini Sementara keberadaan salju yang berada di beberapa puncak Jayawijaya, diyakininya akan berangsur hilang seperti yang dialami Gunung Kilimanjaro di Tanzania. Hilangnya satu-satunya salju yang dimiliki oleh pegunungan di Indonesia itu disebabkan oleh perubahan iklim secara global yang terjadi di daerah tropis.
JENIS
– JENIS TANAH
Indonesia
adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah yang
berbeda-beda. Berikut ini adalah macam-macam / jenis-jenis tanah yang ada di wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
1.
Tanah Humus Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan
daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat.
2.
Tanah Pasir Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian
yang terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar
dan berkerikil.
3.
Tanah Alluvial / Tanah Endapan Tanah aluvial adalah tanah yang dibentuk dari
lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang
subur dan cocok untuk lahan pertanian.
4.
Tanah Podzolit Tanah podzolit adalah tanah subur yang umumnya berada di
pegunungan dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin.
5.
Tanah Vulkanik / Tanah Gunung Berapi Tanah vulkanis adalah tanah yang terbentuk
dari lapukan materi letusan gunung berapi yang subur mengandung zat hara yang
tinggi. Jenis tanah vulkanik dapat dijumpai di sekitar lereng gunung berapi.
6.
Tanah Laterit Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan
kaya akan unsur hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh
air hujan yang tinggi. Contoh : Kalimantan Barat dan Lampung.
7.
Tanah Mediteran / Tanah Kapur Tanah mediteran adalah tanah sifatnya tidak subur
yang terbentuk dari pelapukan batuan yang kapur. Contoh : Nusa Tenggara,
Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
8.
Tanah Gambut / Tanah Organosol Tanah organosol adalah jenis tanah yang kurang
subur untuk bercocok tanam yang merupakan hasil bentukan pelapukan tumbuhan
rawa. Contoh : rawa Kalimantan, Papua dan Sumatera.
Letak Astronomis
Letak astronomis suatu negara adalah posisi letak yang berdasarkan garis
lintang dangaris bujur. Garis lintang adalah garis khayal yang melingkari
permukaan bumi secarahorizontal, sedangkan garis bujur adalah garis khayal yang
menghubungkan Kutub Utaradan Kutub Selatan. Letak astronomis Indonesia Terletak
di antara 6oLU – 11oLS dan95oBT – 141oBT Berdasarkan letak astronomisnya
Indonesia dilalui oleh garis equator,yaitu garis khayal pada peta atau globe yang
membagi bumi menjadi dua bagian sama besarnya. Garis equator atau garis
khatulistiwa terletak pada garis lintang 0o.Letak geografisLetak geografis
adalah letak suatu daerah atau wilayah dilihat dari kenyataan di permukaan
bumi. Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan Indonesia di antara BenuaAsia
dan Benua Australia, serta di antara Samudera Hindia dan Samudera
Pasifik.Dengan demikian, wilayah Indonesia berada pada posisi silang, yang
mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan iklim dan perekonomian.Letak
GeologisLetak geologis adalah letak suatu wilayah dilihat dari jenis batuan
yang ada di permukaan bumi. Secara geologis wilayah Indonesia dilalui oleh
dua jalur pegunungan muda duniayaitu Pegunungan Mediterania di sebelah barat
dan Pegunungan Sirkum Pasifik disebelah timur. Adanya dua jalur pegunungan
tersebut menyebabkan Indonesia banyak memiliki gunung api yang aktif dan
rawan terjadinya gempa bumi.
JENIS-JENIS FLORA DAN FAUNA DI PULAU PAPUA
FLORA
Dari seluruh daerah Papua
± 75% tanah daratanya ditumbuhi oleh hutan-hutan tropis yang tebal serta
mengandung ragam jenis kayu yang terbesar secara heterogen. Sebagian besar dari
hutan tersebut sesuai topografi daerah belum pernah dijamah oleh manusia.
Jenis
flora di Papua ada persamaan dengan jenis flora di benua Australia. Adapun jenis flora yang terdapat di Papua adalah
Auranlaris, librocolnus, grevillea, ebny-dium dan lain-lain.
Sekitar
31 Juta ha di Papua penata gunanya belum ditetapkan secara pasti Hutan lindung
diperkirakan seluas ± 12.750.000 ha. Hutan produksi diperkirakan ± 12.858.000
ha. Areal pengawetan dan perlindungan diperkirakan ± 5.000.000 ha. Daerah
Inclove diperkirakan ± 114.000 ha, daerah rawa-rawa dan lain-lain diperkirakan
± 2478.000 ha.
Di
Papua terdapat flora alam yang pada saat ini sedang dalam pengembangan baik
secara nasional maupun internasional yaitu sejenis anggrek yang termasuk di
dalam Farmika Orctdacede yang langka di dunia.
Anggrek
alam Papua tumbuhnya terbesar dari pantai lautan rawa sampai ke pegunungan.
Umumnya hidup sebagai epihite menembel pada pohon-pohon maupun di atas
batu-batuan serta di atas tanah, humus di bawah hutan primer.
Seperti
halnya dengan flora, keadaan di Papua pun bermacam-macam dalam dunia hewan
misalnya, jenis yang terdapat di Papua tidak sama dengan jenis hewan di
daerah-daerah di Indonesia lainnya seperti Kangguru, kasuari, Mambruk dan
lalin-lain. Demikian pula sebaliknya jenis hewan tertentu yang terdapat di
Indonesia lainnya tidak terdapat di Papua seperti Gajah, Harimau, Orang Utan
dan lain-lain.
Fauna
di Papua terdapat persamaan dengan fauna di Australia, misalnya Kangguru,
Kus-kus dan lain-lain.
Burung
Cendrawasih merupakan burung yang cantik di dunia dan hanya terdapat di Papua.
Selain burung Cendrawasih terdapat jenis burung lainnya seperti Mambruk,
Kasuari, Kakauta dan lain-lain yang memberikan corak tersendiri untuk keindahan
daerah ini.
Hewan-hewan
yang langka dan dilindungi adalah burung Kakatua Putih, Kakatua Hitam, Kasuari,
Nuri, Mambruk dan lain-lain yang termasuk burung Cendrawasih
Jenis
fauna laut Papua juga banyak dan beraneka ragam, misalnya ikan Cakalang, ikan
Hiu, Udang dan sejenis ikan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar