Bali dan Nusa Tenggara
Bali
adalah sebuah pulau di Indonesia, sekaligus menjadi salah satu provinsi
Indonesia. Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota
provinsinya ialah Denpasar, yang terletak di bagian selatan pulau ini.
Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali
terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil
seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia.
Letusan Gunung Agung yang terjadi di tahun 1963, sempat mengguncangkan
perekonomian rakyat dan menyebabkan banyak penduduk Bali bertransmigrasi
ke berbagai wilayah lain di Indonesia.
Peta Geografis
Pulau
Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan
selebar 112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa. Secara astronomis, Bali
terletak di 8°25?23? Lintang Selatan dan 115°14?55? Lintang Timur yang
mebuatnya beriklim tropis seperti bagian Indonesia yang lain. Gunung
Agung adalah titik tertinggi di Bali setinggi 3.148 m. Gunung berapi ini
terakhir meletus pada Maret 1963. Gunung Batur juga salah satu gunung
yang ada di Bali. Sekitar 30.000 tahun yang lalu, Gunung Batur meletus
dan menghasilkan bencana yang dahsyat di bumi. Berbeda dengan di bagian
utara, bagian selatan Bali adalah dataran rendah yang dialiri
sungai-sungai.
Berdasarkan
relief dan topografi, di tengah-tengah Pulau Bali terbentang pegunungan
yang memanjang dari barat ke timur dan diantara pegunungan tersebut
terdapat gugusan gunung berapi yaitu Gunung Batur dan Gunung Agung serta
gunung yang tidak berapi yaitu Gunung Merbuk, Gunung Patas, dan Gunung
Seraya. Adanya pegunungan tersebut menyebabkan Daerah Bali secara
Geografis terbagi menjadi 2 (dua) bagian yang tidak sama yaitu Bali
Utara dengan dataran rendah yang sempit dan kurang landai, dan Bali
Selatan dengan dataran rendah yang luas dan landai. Kemiringan lahan
Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-2%) seluas 122.652 ha, lahan
bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan curam (15-40%) seluas
190.486 ha, dan lahan sangat curam (>40%) seluas 132.189 ha. Provinsi
Bali memiliki 4 (empat) buah danau yang berlokasi di daerah pegunungan
yaitu : Danau Beratan, Buyan, Tamblingan dan Danau Batur.
Ibu
kota Bali adalah Denpasar. Tempat-tempat penting lainnya adalah Ubud
sebagai pusat seni terletak di Kabupaten Gianyar; sedangkan Kuta, Sanur,
Seminyak, Jimbaran dan Nusa Dua adalah beberapa tempat yang menjadi
tujuan pariwisata, baik wisata pantai maupun tempat peristirahatan. Luas
wilayah Provinsi Bali adalah 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah
Republik Indonesia. Secara administratif Provinsi Bali terbagi atas 9
kabupaten/kota, 55 kecamatan dan 701 desa/kelurahan.
Geografi
Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan selebar 112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa.
Secara astronomis, Bali terletak di 8°25′23″ Lintang Selatan dan
115°14′55″ Bujur Timur yang membuatnya beriklim tropis seperti bagian
Indonesia yang lain.
Gunung Agung adalah titik tertinggi di Bali setinggi 3.148 m. Gunung berapi ini terakhir meletus pada Maret 1963. Gunung Batur juga salah satu gunung yang ada di Bali. Sekitar 30.000 tahun yang lalu, Gunung Batur meletus dan menghasilkan bencana yang dahsyat di bumi. Berbeda dengan di bagian utara, bagian selatan Bali adalah dataran rendah yang dialiri sungai-sungai.
Berdasarkan
relief dan topografi, di tengah-tengah Pulau Bali terbentang pegunungan
yang memanjang dari barat ke timur dan di antara pegunungan tersebut
terdapat gugusan gunung berapi yaitu Gunung Batur dan Gunung Agung serta
gunung yang tidak berapi, yaitu Gunung Merbuk, Gunung Patas dan Gunung
Seraya. Adanya pegunungan tersebut menyebabkan Daerah Bali secara
Geografis terbagi menjadi 2 (dua) bagian yang tidak sama yaitu Bali
Utara dengan dataran rendah yang sempit dan kurang landai dan Bali
Selatan dengan dataran rendah yang luas dan landai. Kemiringan lahan
Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-2%) seluas 122.652 ha, lahan
bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan curam (15-40%) seluas
190.486 ha dan lahan sangat curam (>40%) seluas 132.189 ha. Provinsi
Bali memiliki 4 (empat) buah danau yang berlokasi di daerah pegunungan,
yaitu Danau Beratan, Buyan, Tamblingan dan Danau Batur.
Relief Daratan Wilayah Negara Indonesia) – Relief adalah
bentuk kekasaran permukaan bumi, baik berupa tonjolan, dataran, atau
cekungan. Permukaan daratan Indonesia sangat bervariasi, hal ini
dikarenakan Indonesia memiliki sejarah dan formasi geologi yang unik.
Indonesia menempati dua lapisan Lempeng benua yang berbeda, yaitu Lempeng Benua Asia di kawasan Barat dan lempeng Benua Australia di kawasan Timur. Selain itu, Indonesia berada pada jalur pertemuan lempeng dunia, sehingga banyak menghasilkan rangkaian gunung api.
Secara garis besar, relief daratan Indonesia dapat dibedakan atas daerah pantai, dataran rendah, dan dataran tinggi atau daerah pegunungan. Indonesia banyak memiliki gunung dan pegunungan, hal ini dikarenakan Indonesia dilintasi oleh dua jalur pegunungan muda, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Sirkum Pasifik merupakan rangkaian pegunungan di sekeliling Samudra Pasifik.
Berawal dari Pegunungan Andes di Amerika Selatan, Rocky Mountain di Amerika Utara, Alaska, Kepulauan Aleut, Kepulauan Kuril, Kepulauan Jepang, Taiwan, Filipina, Pulau Irian, hingga Selandia Baru. Adapun Sirkum Mediterania dimulai dari Afrika Utara dan Eropa Selatan, lewat Asia Barat, Pegunungan Himalaya, Thailand Utara, Myanmar, Kepulauan Andaman, dan Indonesia.
Di Indonesia, jalur tersebut terpecah menjadi dua, yang dikenal dengan sebutan jalur busur dalam dan jalur busur luar. Jalur busur luar berada di perairan sebelah Barat Sumatra, sebelah Selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan berakhir di Kepulauan Tanimbar. Adapun jalur busur dalam berada di Pulau Sumatra, membentuk rangkaian Bukit Barisan di bagian Barat Sumatra, rangkaian pegunungan Selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga Kepulauan Banda.
Indonesia tercatat memiliki 128 gunung api, 90 di antaranya masih aktif dan selalu menunjukkan aktivitas vulkanismenya. Selain itu, terdapat tidak kurang dari 400 gunung api yang telah mati. Sebuah gunung dianggap telah mati jika sejak tahun 1600 tidak lagi menunjukkan adanya gejala vulkanisme.
Banyaknya gunung api ini memengaruhi jenis dan kesuburan tanah, karena proses vulkanisme dapat menghasilkan tanah baru dan debu hasil letusannya mampu menyuburkan tanah. Hal inilah yang menyebabkan sebagian besar wilayah Indonesia merupakan lahan yang subur. Selain itu, banyaknya gunung api juga berpengaruh terhadap kondisi cuaca, khususnya curah hujan sebagai akibat dari proses orografis, serta ketersediaan air tawar karena banyak terdapat mata air di lereng-lerengnya yang menimbulkan aliran sungai.
Secara garis besar, relief daratan Indonesia dapat dibedakan atas daerah pantai, dataran rendah, dan dataran tinggi atau daerah pegunungan. Indonesia banyak memiliki gunung dan pegunungan, hal ini dikarenakan Indonesia dilintasi oleh dua jalur pegunungan muda, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Sirkum Pasifik merupakan rangkaian pegunungan di sekeliling Samudra Pasifik.
Berawal dari Pegunungan Andes di Amerika Selatan, Rocky Mountain di Amerika Utara, Alaska, Kepulauan Aleut, Kepulauan Kuril, Kepulauan Jepang, Taiwan, Filipina, Pulau Irian, hingga Selandia Baru. Adapun Sirkum Mediterania dimulai dari Afrika Utara dan Eropa Selatan, lewat Asia Barat, Pegunungan Himalaya, Thailand Utara, Myanmar, Kepulauan Andaman, dan Indonesia.
Di Indonesia, jalur tersebut terpecah menjadi dua, yang dikenal dengan sebutan jalur busur dalam dan jalur busur luar. Jalur busur luar berada di perairan sebelah Barat Sumatra, sebelah Selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan berakhir di Kepulauan Tanimbar. Adapun jalur busur dalam berada di Pulau Sumatra, membentuk rangkaian Bukit Barisan di bagian Barat Sumatra, rangkaian pegunungan Selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga Kepulauan Banda.
Indonesia tercatat memiliki 128 gunung api, 90 di antaranya masih aktif dan selalu menunjukkan aktivitas vulkanismenya. Selain itu, terdapat tidak kurang dari 400 gunung api yang telah mati. Sebuah gunung dianggap telah mati jika sejak tahun 1600 tidak lagi menunjukkan adanya gejala vulkanisme.
Banyaknya gunung api ini memengaruhi jenis dan kesuburan tanah, karena proses vulkanisme dapat menghasilkan tanah baru dan debu hasil letusannya mampu menyuburkan tanah. Hal inilah yang menyebabkan sebagian besar wilayah Indonesia merupakan lahan yang subur. Selain itu, banyaknya gunung api juga berpengaruh terhadap kondisi cuaca, khususnya curah hujan sebagai akibat dari proses orografis, serta ketersediaan air tawar karena banyak terdapat mata air di lereng-lerengnya yang menimbulkan aliran sungai.
nama : putri anggraini
nim : 2009133344e_mail : poetri_leo@yahoo.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar