Kamis, 29 Desember 2011

Nama                           : Octarina
Nim                              : 2009 133 343
Kelas                           : 5.I
Mata Kuliah                  : Geografi Regional
Dosen Pengasuh          : Catur Pamungkas
email; oktarina@yahoo.com



pulau Bali
Luas Pulau Bali kurang lebih 5.632,86 km

1.Letak Geografis
Pulau Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Nusa Tenggara.Pulau Bali juga dikelilingi oleh laut, sebelah utara yaitu Laut Jawa, sebelahselatan yaitu Samudera Indonesia, sebelah barat yaitu Selat Bali, dan sebelahtimur adalah Selat Lombok. Kedaan seperti ini membuat Pulau Bali menjadiletak yang strategis.3


2.Letak Astronomis
lecara astronomis, Pulau Bali terletak di antara 8,3
·                     o
                    8,5
·                     o
·                     LS dan114,21
·                     o
                    115,43
·                     o
BT, yang membujur sepanjang Gilimanuk sampai PadangBuy yang panjangnya 145 km dari barat ke timur. Dan dari Singaraja sampai Nusa Dua terbentang sepanjang 90 km dari utara ke selatan.
3Letak Klimatologis
Pulau Bali terletak di garis lintang 23,5 LU – 23,5 LS, yangmempunyai iklim tropis. Pulau Bali memiliki curah hujan yang tinggi,mencapai 127 mm/bulan. Musim penghujan di Bali berlangsung sekitar bulanOktober – April, dan musim kemarau berlangsung sekitar bulan April – Oktober.
4Letak Maritim
Pulau Bali merupakan daerah kepulauan nusantara bagian tengah dandikelilingi oleh laut. Laut tersebut sangat penting bagi Pulau Bali, karenaobjek wisata di Pulau Bali banyak yang berupa wisata bahari. Banyak  penduduk Bali yang menggantungkan hidupnya untuk mencari rezeki untuk kebutuhan sehari-hari dari sektor pariwisata ini.
5Letak Ekonomis
Pulau Bali merupakan tempat yang strategis karena diapit oleh lautandan samudera, yaitu Selat Bali, Selat Lombok, Laut Jawa, Laut Flores, danSamudera Hindia. Hal ini membuat keadaan ekonomi di Bali maju karenasebagai jalur perdangan lokal maupun internasional
BKeadaan Alam dan Penduduk 
Keadaan alam Pulau Bali memanjang dari barat ke timur yang dikelilingioleh lautan. Tanah di bagian selatan sering disebut tanah genting karena tanahtersebut memanjang dan sempit di anatara laut, sehingga menyerupai ayam kecil.Pantai-pantai di Bali merupakan dataran rendah yang sempit, kecuali bagianselatan. Pantai-pantai yang terkenal antara lain: Pantai Sanur, Pantai Kuta,Bedugul, Tanjung Benoa, dan lain-lain.

Pegunungan di Bali membentang dari barat ke timur, di antaranya:Gunung Merbuk, Gunung Patas, Gunung Batur, Gunung Abang, Gunung Bratan,dan Gunung Agung. Dari beberapa gunung tersebut, Gunung Agung merupakangunung tertinggi di pulau Bali. Gununga Agung pernah meletus pada tahun 1963.menurut cerita, Gunung Agung merupakan pecahan Puncak Gunung Mahameru,yang juga menjadi Gunung Semeru yang berada di Pulau Jawa, dan GunungRinjani yang berada di Pulau Lombok.Tanah di Bali bagian selatan lebih subur dan luas daripada Bali bagianutara. Oleh karena itu, sekitar 70% penduduk di Bali Selatan bekerja dengan bercocok tanam. Sistem pengairannya disebut subak. Di lereng pegunungan,sawah dibuat bertingkat-tingkat atau berundak-undak yang disebut sengkedan.Bila musim panen tiba, para petani di Bali Selatan berada di sawah. Sebagaitanaman selingan, mereka juga menanam palawija.Sebaliknya, di Bali Utara lahan pertaniannya sempit, sehingga penduduk Bali Utara lebih banyak menanam tanaman perkebunan, di antaranya: kopi, teh,tebu, dan kelapa. Di Bali Utara terdapat 26,657 ha tanah perkebunan untuk menanam kopi, sedangkan penduduk yang tinggal di daerah pantai, kebanyakanmenanam kelapa, karena di daerah pantai tanahnya kurang subur. Sekitar 6.650,50 ha tanah perkebunan ditanami kelapa.Selain pertanian dan perkebunan, penduduk Bali juga mengusahakan peternakan dan perikanan. Di bidang peternakan, penduduk Bali biasanya beternak sapi Bali, babi, dan banteng. Disebut sapi Bali karena bulunya berwarnakecoklatan dan bagian belakangnya berwarna putih dan merupakan keturunan banteng. Penduduk Bali juga mengusahakan perikanan darat dan menghasilkanikan mujair, ikan mas, dan ikan kaper. Sedangkan perikanan laut menghasilkancumi-cumi, tongkol, ikan lemuru, dan kepiting.
Bali adalah nama salah satu provinsi di Indonesia dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Serangan.
Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pulau
Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan selebar 112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa. Secara astronomis, Bali terletak di 8°25′23″ Lintang Selatan dan 115°14′55″ Bujur Timur yang membuatnya beriklim tropis seperti bagian Indonesia yang lain.
Gunung Agung adalah titik tertinggi di Bali setinggi 3.148 m. Gunung berapi ini terakhir meletus pada Maret 1963. Gunung Batur juga salah satu gunung yang ada di Bali. Sekitar 30.000 tahun yang lalu, Gunung Batur meletus dan menghasilkan bencana yang dahsyat di bumi. Berbeda dengan di bagian utara, bagian selatan Bali adalah dataran rendah yang dialiri sungai-sungai.
Berdasarkan relief dan topografi, di tengah-tengah Pulau Bali terbentang pegunungan yang memanjang dari barat ke timur dan di antara pegunungan tersebut terdapat gugusan gunung berapi yaitu Gunung Batur dan Gunung Agung serta gunung yang tidak berapi, yaitu Gunung Merbuk, Gunung Patas dan Gunung Seraya. Adanya pegunungan tersebut menyebabkan Daerah Bali secara Geografis terbagi menjadi 2 (dua) bagian yang tidak sama yaitu Bali Utara dengan dataran rendah yang sempit dan kurang landai dan Bali Selatan dengan dataran rendah yang luas dan landai. Kemiringan lahan Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-2%) seluas 122.652 ha, lahan bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan curam (15-40%) seluas 190.486 ha dan lahan sangat curam (>40%) seluas 132.189 ha. Provinsi Bali memiliki 4 (empat) buah danau yang berlokasi di daerah pegunungan, yaitu Danau Beratan, Buyan, Tamblingan dan Danau Batur.
Ibu kota Bali adalah Denpasar. Tempat-tempat penting lainnya adalah Ubud sebagai pusat seni terletak di Kabupaten Gianyar, sedangkan Kuta, Sanur, Seminyak, Jimbaran dan Nusa Dua adalah beberapa tempat yang menjadi tujuan pariwisata, baik wisata pantai maupun tempat peristirahatan.
Luas wilayah Provinsi Bali adalah 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah Republik Indonesia. Secara administratif Provinsi Bali terbagi atas 9 kabupaten/kota, 55 kecamatan dan 701 desa/kelurahan.


Penghuni pertama pulau Bali diperkirakan datang pada 3000-2500 SM yang bermigrasi dari Asia.[4] Peninggalan peralatan batu dari masa tersebut ditemukan di desa Cekik yang terletak di bagian barat pulau.[5] Zaman prasejarah kemudian berakhir dengan datangnya ajaran Hindu dan tulisan Bahasa Sanskerta dari India pada 100 SM.[rujukan?]
Kebudayaan Bali kemudian mendapat pengaruh kuat kebudayaan India yang prosesnya semakin cepat setelah abad ke-1 Masehi. Nama Balidwipa (pulau Bali) mulai ditemukan di berbagai prasasti, di antaranya Prasasti Blanjong yang dikeluarkan oleh Sri Kesari Warmadewa pada 913 M dan menyebutkan kata Walidwipa. Diperkirakan sekitar masa inilah sistem irigasi subak untuk penanaman padi mulai dikembangkan. Beberapa tradisi keagamaan dan budaya juga mulai berkembang pada masa itu. Kerajaan Majapahit (12931500 AD) yang beragama Hindu dan berpusat di pulau Jawa, pernah mendirikan kerajaan bawahan di Bali sekitar tahun 1343 M. Saat itu hampir seluruh nusantara beragama Hindu, namun seiring datangnya Islam berdirilah kerajaan-kerajaan Islam di nusantara yang antara lain menyebabkan keruntuhan Majapahit. Banyak bangsawan, pendeta, artis dan masyarakat Hindu lainnya yang ketika itu menyingkir dari Pulau Jawa ke Bali.
Orang Eropa yang pertama kali menemukan Bali ialah Cornelis de Houtman dari Belanda pada 1597, meskipun sebuah kapal Portugis sebelumnya pernah terdampar dekat tanjung Bukit, Jimbaran, pada 1585. Belanda lewat VOC pun mulai melaksanakan penjajahannya di tanah Bali, akan tetapi terus mendapat perlawanan sehingga sampai akhir kekuasaannya posisi mereka di Bali tidaklah sekokoh posisi mereka di Jawa atau Maluku. Bermula dari wilayah utara Bali, semenjak 1840-an kehadiran Belanda telah menjadi permanen yang awalnya dilakukan dengan mengadu-domba berbagai penguasa Bali yang saling tidak mempercayai satu sama lain. Belanda melakukan serangan besar lewat laut dan darat terhadap daerah Sanur dan disusul dengan daerah Denpasar. Pihak Bali yang kalah dalam jumlah maupun persenjataan tidak ingin mengalami malu karena menyerah, sehingga menyebabkan terjadinya perang sampai mati atau puputan yang melibatkan seluruh rakyat baik pria maupun wanita termasuk rajanya. Diperkirakan sebanyak 4.000 orang tewas dalam peristiwa tersebut, meskipun Belanda telah memerintahkan mereka untuk menyerah. Selanjutnya, para gubernur Belanda yang memerintah hanya sedikit saja memberikan pengaruhnya di pulau ini, sehingga pengendalian lokal terhadap agama dan budaya umumnya tidak berubah.
Jepang menduduki Bali selama Perang Dunia II dan saat itu seorang perwira militer bernama I Gusti Ngurah Rai membentuk pasukan Bali 'pejuang kemerdekaan'. Menyusul menyerahnya Jepang di Pasifik pada bulan Agustus 1945, Belanda segera kembali ke Indonesia (termasuk Bali) untuk menegakkan kembali pemerintahan kolonialnya layaknya keadaan sebelum perang. Hal ini ditentang oleh pasukan perlawanan Bali yang saat itu menggunakan senjata Jepang.
Pada 20 November 1945, pecahlah pertempuran Puputan Margarana yang terjadi di desa Marga, Kabupaten Tabanan, Bali tengah. Kolonel I Gusti Ngurah Rai yang berusia 29 tahun, memimpin tentaranya dari wilayah timur Bali untuk melakukan serangan sampai mati pada pasukan Belanda yang bersenjata lengkap. Seluruh anggota batalion Bali tersebut tewas semuanya dan menjadikannya sebagai perlawanan militer Bali yang terakhir.
Pada tahun 1946 Belanda menjadikan Bali sebagai salah satu dari 13 wilayah bagian dari Negara Indonesia Timur yang baru diproklamasikan, yaitu sebagai salah satu negara saingan bagi Republik Indonesia yang diproklamasikan dan dikepalai oleh Sukarno dan Hatta. Bali kemudian juga dimasukkan ke dalam Republik Indonesia Serikat ketika Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 29 Desember 1949. Tahun 1950, secara resmi Bali meninggalkan perserikatannya dengan Belanda dan secara hukum menjadi sebuah propinsi dari Republik Indonesia.
Letusan Gunung Agung yang terjadi di tahun 1963, sempat mengguncangkan perekonomian rakyat dan menyebabkan banyak penduduk Bali bertransmigrasi ke berbagai wilayah lain di Indonesia.
Tahun 1965, seiring dengan gagalnya kudeta oleh G30S terhadap pemerintah nasional di Jakarta, di Bali dan banyak daerah lainnya terjadilah penumpasan terhadap anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia. Di Bali, diperkirakan lebih dari 100.000 orang terbunuh atau hilang. Meskipun demikian, kejadian-kejadian di masa awal Orde Baru tersebut sampai dengan saat ini belum berhasil diungkapkan secara hukum.[6]
Serangan teroris telah terjadi pada 12 Oktober 2002, berupa serangan Bom Bali 2002 di kawasan pariwisata Pantai Kuta, menyebabkan sebanyak 202 orang tewas dan 209 orang lainnya cedera. Serangan Bom Bali 2005 juga terjadi tiga tahun kemudian di Kuta dan pantai Jimbaran. Kejadian-kejadian tersebut mendapat liputan internasional yang luas karena sebagian besar korbannya adalah wisatawan asing dan menyebabkan industri pariwisata Bali menghadapi tantangan berat beberapa tahun terakhir ini.
Lahan sawah di Bali
Penduduk Bali kira-kira sejumlah 4 juta jiwa, dengan mayoritas 92,3% menganut agama Hindu. Agama lainnya adalah Buddha, Islam, Protestan dan Katolik.
Selain dari sektor pariwisata, penduduk Bali juga hidup dari pertanian dan perikanan. Sebagian juga memilih menjadi seniman. Bahasa yang digunakan di Bali adalah Bahasa Indonesia, Bali dan Inggris khususnya bagi yang bekerja di sektor pariwisata.
Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling luas pemakaiannya di Bali dan sebagaimana penduduk Indonesia lainnya, sebagian besar masyarakat Bali adalah bilingual atau bahkan trilingual. Meskipun terdapat beberapa dialek dalam bahasa Bali, umumnya masyarakat Bali menggunakan sebentuk bahasa Bali pergaulan sebagai pilihan dalam berkomunikasi. Secara tradisi, penggunaan berbagai dialek bahasa Bali ditentukan berdasarkan sistem catur warna dalam agama Hindu Dharma dan keanggotan klan (istilah Bali: soroh, gotra); meskipun pelaksanaan tradisi tersebut cenderung berkurang.
Bahasa Inggris adalah bahasa ketiga (dan bahasa asing utama) bagi banyak masyarakat Bali yang dipengaruhi oleh kebutuhan yang besar dari industri pariwisata. Para karyawan yang bekerja pada pusat-pusat informasi wisatawan di Bali, sering kali juga memahami beberapa bahasa asing dengan kompetensi yang cukup memadai.
 Transportasi
Bali tidak memiliki jaringan rel kereta api namun jaringan jalan yang sangat baik tersedia khususnya ke daerah-daerah tujuan wisatawan. Sebagian besar penduduk memiliki kendaraan pribadi dan memilih menggunakannya karena moda transportasi umum tidak tersedia dengan baik, kecuali taksi.
Jenis kendaraan umum di Bali antara lain:
·                     Dokar, kendaraan dengan menggunakan kuda sebagai penarik
·                     Ojek, taksi sepeda motor
·                     Bemo, melayani dalam dan antarkota
·                     Taksi
·                     Komotra, bus yang melayani perjalanan ke kawasan pantai Kuta dan sekitarnya
·                     Bus, melayani hubungan antarkota, pedesaan, dan antarprovinsi.
Bali terhubung dengan Pulau Jawa dengan layanan kapal feri yang menghubungkan Pelabuhan Gilimanuk dengan Pelabuhan Ketapang di Kabupaten Banyuwangi yang lama tempuhnya sekitar 30 hingga 45 menit. Penyeberangan ke Pulau Lombok melalui Pelabuhan Padangbai menuju Pelabuhan Lembar yang memakan waktu sekitar empat jam.
Transportasi udara dilayani oleh Bandara Internasional Ngurah Rai dengan destinasi ke sejumlah kota besar di Indonesia, Australia, Singapura, Malaysia, Thailand serta Jepang. Landas pacu dan pesawat terbang yang datang dan pergi bisa terlihat dengan jelas dari pantai
Pulau Bali sebagian besar merupakan daerah pegunungan dan perbukitan yang meliputi hampir 85 % dari luas wilayah seluruhnya. Relief Pulau Bali merupakan rantai pegunungan yang membentang dari barat ke timur. Selain itu Pulau Bali merupakan pulau yang relatif memanjang, dari arah barat ke timur. Sebagian besar terbentuk dan tersusun oleh batuan vulkanik yang terbentuk dari kegiatan gunung api kuarter, sedangkan batuan sedimen dan campuran sedimen vulkanik terdapat di bagian barat (Negara), utara (Singaraja) dan selatan (Nusa Penida dan Bukit Jimbaran) yang sebarannya tidak terlalu luas
Jenis tanah yang dominan adalah Regosol seluas 224.869 ha, tersebar di bagian timur Pulau Bali mulai dari Kabupaten Badung, Gianyar, Bangli, Klungkung dan Karangasem. Sebarannya mulai dari daerah pantai sampai ketinggian 600 m dan ketinggian 600 – 1000 m di atas permukaan laut. Jenis tanah lain yang mendominasi wilayah Provinsi Bali adalah Latosol, yang terdapat di Kabupaten Badung, Tabanan dan Jembrana seluas 251.185 ha. Sebarannya dari pantai sampai ketinggian 1400 m di atas permukaan laut. Di samping itu terdapat tanah Aluvial seluas 27.458 ha, tanah Mediteran seluas 36.000 ha di daerah Bukit Jimbaran dan Nusa Penida serta tanah Andosol seluas 27,976 ha di dataran tinggi Bedugul dan Pancasari.
Peta jenis tanah ini berasal dari Peta Tanah Skala tinjau yng di buat pada tahun 1970 dengan skala 1:250.000. untuk saat ini, Peta Jenis tanah di Pulau Bali hanya ini yang terlengkap. adapun Peta Tanah berdasarkan soil taxonomy untuk skala 1:50.000 hanya terekam untuk Pulau Bali bagian selatan dan timur. Berikut peta Jenis tanah Provinsi Bali beserta luasannya


Kepulauan Nusa Tenggara

Nusa Tenggara
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/65/NusaTenggara.png/220px-NusaTenggara.png
Geografi
Lokasi
Koordinat
Kepulauan
Negara
Indonesia
Provinsi
Timor Leste
Kepulauan Nusa Tenggara atau Kepulauan Sunda Kecil (sekarang kadangkala digunakan dalam peta-peta geografis dunia), adalah gugusan pulau-pulau di sebelah timur Pulau Jawa, dari Pulau Bali di sebelah barat, hingga Pulau Timor di sebelah timur. Pulau Wetar yang merupakan bagian dari wilayah Provinsi Maluku secara geologis juga termasuk dalam kepulauan Nusa Tenggara.
Secara administratif, Kepulauan Nusa Tenggara termasuk wilayah negara Indonesia, kecuali bagian timur Pulau Timor termasuk wilayah negara Timor Leste.
Di awal kemerdekaan Indonesia, kepulauan ini merupakan wilayah Provinsi Sunda Kecil yang beribukota di Singaraja, kini terdiri atas 3 provinsi (berturut-turut dari barat): Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Pada tahun 1950-an Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Moh. Yamin menamai Kepulauan Sunda Kecil menjadi Kepulauan Nusa Tenggara yang artinya "Nusa" (pulau, kepulauan) yang berada di tenggara Indonesia.[1]. Saat ini nama "Nusa Tenggara" digunakan oleh dua daerah administratif: Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Pulau-pulau utama
·                     Pulau Bali
·                     Pulau Nusa Penida
Nusa Tenggara Barat
·                     Pulau Lombok
·                     Pulau Sumbawa
·                     Pulau Sangeang
·                     Pulau Moyo
Nusa Tenggara Timur
·                     Pulau Komodo
·                     Pulau Flores
·                     Pulau Palue
·                     Pulau Adonara
·                     Pulau Solor
·                     Pulau Lomblen (Pulau Lembata)
·                     Pulau Pantar
·                     Pulau Alor
·                     Pulau Sumba
·                     Pulau Timor
·                     Pulau Sawu
·                     Pulau Rote
·                     Jenis-jenis tanah di Kepulauan Nusa Tenggara dan Kepulauan Maluku
·                     Jenis-jenis tanah di Kepulauan Nusa Tenggara
1.  Tanah Vulkanis
Ciri-cirinya : a.Butir tanahnya halus hingga menyerupai abu
         b.Tidak mudah terbang bila ditiup angin
         c.Tanahnya sgt subur
         d.Bny mengandung unsur hara yg dibutuhkan tumbuhan
KESIMPULAN Kepulauan NUSA TENGGARA : Sebagian besar merupakan tanah                                 Yg subur.



Jenis-jenis tanah di Kepulauan Maluku
1.Tanah Vulkanis
Ciri-cirinya : a. Butir tanahnya halus hingga menyerupai abu
        b.Tdk mudah terbang bila ditiup angin
        c. Tanahnya sgt subur
        d. Mengandung unsur hara yg dibutuhkan tumbuhan
2.  Tanah kapur
Ciri-cirinya : a. Tanahnya tdk subur
        b. Cocok untuk tanaman kayu jati
        c. Memiliki kandungan bhn organik yg rendah
KESIMPULAN KEP.MALUKU : Secara umum kondisinya subur,merupakan daerah jalur gunung berapi dan masih bny gunung api aktif.
F l o r a
   Selain jenis tumbuhan (flora) yang telah dibudidayakan oleh penduduk, seperti tanaman padi, jagung, ubi-ubian, kacang-kacangan, sayur-mayur, buah-buahan, kelapa, cengkeh , vanili, jambu mente, kapas, kapuk, kemiri, asam, dll juga terdapat jenis tumbuhan di kawasan hutan seperti kayu akasia, kayu putih, kayu cendana, kayu lontar, kayu gaharu, dll. Dari sekian banyak jenis tumbuhan kayu ini yang paling terkenal adalah kayu cendana yang memiliki kualitas yang lebih baik dibanding kayu cendana yang ada di wilayah lainnya di Indonesia.
F a u n a
   Jenis fauna yang ada di wilayah ini dan sudah diternakkan, antara lain kuda, sapi, kerbau, kambing, berbagai jenis unggas, disamping itu terdapat binatang liar yang hidup di kawasan hutan seperti rusa, babi hutan, kerbau liar, kuda liar. Satu jenis binatang purba yang hanya ada di wilayah ini dan tidak terdapat di daerah lain di dunia adalah Komodo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar