Nama :
Octarina
Nim :
2009 133 343
Kelas :
5.I
Mata Kuliah :
Geografi Regional
Dosen Pengasuh :
Catur Pamungkas
email; oktarina@yahoo.com
pulau Bali
Luas Pulau Bali kurang lebih 5.632,86 km
1.Letak Geografis
Pulau Bali
terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Nusa Tenggara.Pulau Bali juga
dikelilingi oleh laut, sebelah utara yaitu Laut Jawa, sebelahselatan yaitu
Samudera Indonesia, sebelah barat yaitu Selat Bali, dan sebelahtimur adalah
Selat Lombok. Kedaan seperti ini membuat Pulau Bali menjadiletak yang
strategis.3
2.Letak Astronomis
lecara astronomis, Pulau
Bali terletak di antara 8,3
·
o
–
8,5
·
o
·
LS dan114,21
·
o
–
115,43
·
o
BT,
yang membujur sepanjang Gilimanuk sampai PadangBuy yang panjangnya 145 km dari
barat ke timur. Dan dari Singaraja sampai Nusa Dua terbentang sepanjang 90
km dari utara ke selatan.
3Letak Klimatologis
Pulau Bali terletak di garis lintang 23,5 LU – 23,5 LS,
yangmempunyai iklim tropis.
Pulau Bali memiliki curah hujan yang tinggi,mencapai 127 mm/bulan. Musim penghujan di Bali
berlangsung sekitar bulanOktober – April,
dan musim kemarau berlangsung sekitar bulan April – Oktober.
4Letak Maritim
Pulau
Bali merupakan daerah kepulauan nusantara bagian tengah dandikelilingi oleh laut. Laut tersebut sangat
penting bagi Pulau Bali, karenaobjek
wisata di Pulau Bali banyak yang berupa wisata bahari. Banyak penduduk
Bali yang menggantungkan hidupnya untuk mencari rezeki untuk kebutuhan
sehari-hari dari sektor pariwisata ini.
5Letak Ekonomis
Pulau
Bali merupakan tempat yang strategis karena diapit oleh lautandan samudera, yaitu Selat Bali, Selat Lombok, Laut
Jawa, Laut Flores, danSamudera Hindia. Hal ini membuat keadaan ekonomi di Bali
maju karenasebagai jalur perdangan lokal maupun internasional
BKeadaan Alam dan
Penduduk
Keadaan alam Pulau Bali memanjang dari barat
ke timur yang dikelilingioleh lautan. Tanah
di bagian selatan sering disebut tanah genting karena tanahtersebut
memanjang dan sempit di anatara laut, sehingga menyerupai ayam kecil.Pantai-pantai di Bali merupakan dataran rendah
yang sempit, kecuali bagianselatan. Pantai-pantai yang terkenal antara lain:
Pantai Sanur, Pantai Kuta,Bedugul, Tanjung Benoa, dan lain-lain.
Pegunungan di Bali
membentang dari barat ke timur, di antaranya:Gunung Merbuk, Gunung Patas, Gunung Batur,
Gunung Abang, Gunung Bratan,dan Gunung Agung. Dari beberapa gunung tersebut,
Gunung Agung merupakangunung tertinggi di pulau Bali. Gununga Agung pernah
meletus pada tahun 1963.menurut cerita, Gunung Agung merupakan pecahan Puncak
Gunung Mahameru,yang juga menjadi Gunung
Semeru yang berada di Pulau Jawa, dan GunungRinjani yang berada di Pulau
Lombok.Tanah di Bali bagian selatan lebih
subur dan luas daripada Bali bagianutara.
Oleh karena itu, sekitar 70% penduduk di Bali Selatan bekerja dengan bercocok tanam. Sistem pengairannya disebut
subak. Di lereng pegunungan,sawah dibuat bertingkat-tingkat atau berundak-undak
yang disebut sengkedan.Bila musim panen
tiba, para petani di Bali Selatan berada di sawah. Sebagaitanaman
selingan, mereka juga menanam palawija.Sebaliknya, di Bali Utara lahan
pertaniannya sempit, sehingga penduduk Bali
Utara lebih banyak menanam tanaman perkebunan, di antaranya: kopi, teh,tebu, dan kelapa. Di Bali Utara terdapat 26,657
ha tanah perkebunan untuk menanam kopi, sedangkan penduduk yang
tinggal di daerah pantai, kebanyakanmenanam
kelapa, karena di daerah pantai tanahnya kurang subur. Sekitar 6.650,50
ha tanah perkebunan ditanami kelapa.Selain
pertanian dan perkebunan, penduduk Bali juga mengusahakan peternakan dan perikanan. Di bidang
peternakan, penduduk Bali biasanya beternak sapi Bali, babi, dan
banteng. Disebut sapi Bali karena bulunya berwarnakecoklatan dan bagian belakangnya berwarna putih dan merupakan
keturunan banteng. Penduduk Bali juga mengusahakan perikanan darat dan
menghasilkanikan mujair, ikan mas, dan ikan kaper. Sedangkan perikanan laut
menghasilkancumi-cumi, tongkol, ikan lemuru, dan kepiting.
Bali adalah nama salah satu provinsi di Indonesia dan juga merupakan nama pulau terbesar yang
menjadi bagian dari provinsi tersebut. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah
Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih
kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa
Penida, Pulau Nusa
Lembongan, Pulau Nusa
Ceningan dan Pulau Serangan.
Bali terletak di antara
Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas
penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali
terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya
bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata
dan Pulau Seribu Pulau
Pulau Bali adalah bagian
dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan selebar 112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa. Secara astronomis, Bali terletak di 8°25′23″ Lintang
Selatan dan 115°14′55″ Bujur Timur yang membuatnya beriklim tropis seperti
bagian Indonesia yang lain.
Gunung Agung adalah titik tertinggi di Bali setinggi 3.148 m. Gunung berapi ini terakhir meletus pada Maret 1963. Gunung Batur juga salah satu gunung yang ada di Bali. Sekitar
30.000 tahun yang lalu, Gunung Batur meletus dan menghasilkan bencana yang
dahsyat di bumi. Berbeda dengan di
bagian utara, bagian selatan Bali adalah dataran rendah yang dialiri
sungai-sungai.
Berdasarkan relief dan
topografi, di tengah-tengah Pulau Bali terbentang pegunungan yang memanjang
dari barat ke timur dan di antara pegunungan tersebut terdapat gugusan gunung
berapi yaitu Gunung Batur dan Gunung Agung serta gunung yang tidak berapi,
yaitu Gunung Merbuk, Gunung Patas dan Gunung Seraya. Adanya pegunungan tersebut
menyebabkan Daerah Bali secara Geografis terbagi menjadi 2 (dua) bagian yang
tidak sama yaitu Bali Utara dengan dataran rendah yang sempit dan kurang landai
dan Bali Selatan dengan dataran rendah yang luas dan landai. Kemiringan lahan
Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-2%) seluas 122.652 ha, lahan
bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan curam (15-40%) seluas 190.486 ha
dan lahan sangat curam (>40%) seluas 132.189 ha. Provinsi Bali memiliki 4
(empat) buah danau yang berlokasi di daerah pegunungan, yaitu Danau Beratan,
Buyan, Tamblingan dan Danau Batur.
Ibu kota Bali adalah Denpasar. Tempat-tempat penting lainnya adalah Ubud sebagai pusat seni terletak di Kabupaten
Gianyar, sedangkan Kuta, Sanur, Seminyak, Jimbaran dan Nusa Dua adalah beberapa tempat yang menjadi tujuan pariwisata, baik wisata pantai maupun tempat peristirahatan.
Luas wilayah Provinsi
Bali adalah 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah Republik Indonesia.
Secara administratif Provinsi Bali terbagi atas 9 kabupaten/kota, 55 kecamatan
dan 701 desa/kelurahan.
Penghuni pertama pulau
Bali diperkirakan datang pada 3000-2500 SM yang bermigrasi dari Asia.[4] Peninggalan peralatan batu dari masa tersebut ditemukan
di desa Cekik yang terletak di bagian barat pulau.[5] Zaman prasejarah kemudian berakhir dengan datangnya ajaran Hindu dan tulisan Bahasa Sanskerta dari India pada 100 SM.[rujukan?]
Kebudayaan Bali kemudian
mendapat pengaruh kuat kebudayaan India yang prosesnya semakin cepat setelah
abad ke-1 Masehi. Nama Balidwipa (pulau Bali) mulai
ditemukan di berbagai prasasti, di antaranya Prasasti
Blanjong yang dikeluarkan oleh Sri Kesari Warmadewa pada 913 M dan menyebutkan kata Walidwipa. Diperkirakan sekitar
masa inilah sistem irigasi subak untuk penanaman padi
mulai dikembangkan. Beberapa tradisi keagamaan dan budaya juga mulai berkembang
pada masa itu. Kerajaan Majapahit (1293–1500 AD) yang beragama Hindu dan berpusat di pulau Jawa, pernah
mendirikan kerajaan bawahan di Bali sekitar tahun 1343 M. Saat itu hampir
seluruh nusantara beragama Hindu, namun seiring
datangnya Islam berdirilah
kerajaan-kerajaan Islam di nusantara yang antara lain menyebabkan keruntuhan
Majapahit. Banyak bangsawan, pendeta, artis dan masyarakat Hindu lainnya yang
ketika itu menyingkir dari Pulau Jawa ke Bali.
Orang Eropa yang pertama kali menemukan Bali ialah Cornelis de Houtman dari Belanda pada 1597, meskipun sebuah kapal Portugis sebelumnya pernah terdampar dekat tanjung Bukit,
Jimbaran, pada 1585. Belanda lewat VOC pun mulai melaksanakan penjajahannya di tanah Bali, akan
tetapi terus mendapat perlawanan sehingga sampai akhir kekuasaannya posisi
mereka di Bali tidaklah sekokoh posisi mereka di Jawa atau Maluku. Bermula dari
wilayah utara Bali, semenjak 1840-an kehadiran Belanda
telah menjadi permanen yang awalnya dilakukan dengan mengadu-domba berbagai
penguasa Bali yang saling tidak mempercayai satu sama lain. Belanda melakukan
serangan besar lewat laut dan darat terhadap daerah Sanur dan disusul dengan
daerah Denpasar. Pihak Bali yang kalah dalam jumlah maupun persenjataan tidak
ingin mengalami malu karena menyerah, sehingga menyebabkan terjadinya perang
sampai mati atau puputan yang melibatkan seluruh
rakyat baik pria maupun wanita termasuk rajanya. Diperkirakan sebanyak
4.000 orang tewas dalam peristiwa tersebut, meskipun Belanda telah
memerintahkan mereka untuk menyerah. Selanjutnya, para gubernur Belanda yang
memerintah hanya sedikit saja memberikan pengaruhnya di pulau ini, sehingga
pengendalian lokal terhadap agama dan budaya umumnya tidak berubah.
Jepang menduduki Bali selama Perang Dunia II dan saat itu seorang perwira
militer bernama I Gusti Ngurah Rai membentuk pasukan Bali 'pejuang kemerdekaan'. Menyusul
menyerahnya Jepang di Pasifik pada bulan Agustus 1945, Belanda segera kembali
ke Indonesia (termasuk Bali) untuk menegakkan kembali pemerintahan kolonialnya
layaknya keadaan sebelum perang. Hal ini ditentang oleh pasukan perlawanan Bali
yang saat itu menggunakan senjata Jepang.
Pada 20 November 1945, pecahlah pertempuran Puputan Margarana yang terjadi di desa Marga, Kabupaten
Tabanan, Bali tengah. Kolonel I Gusti
Ngurah Rai yang berusia 29 tahun, memimpin tentaranya dari wilayah timur Bali
untuk melakukan serangan sampai mati pada pasukan Belanda yang bersenjata
lengkap. Seluruh anggota batalion Bali tersebut tewas semuanya dan
menjadikannya sebagai perlawanan militer Bali yang terakhir.
Pada tahun 1946 Belanda
menjadikan Bali sebagai salah satu dari 13 wilayah bagian dari Negara Indonesia Timur yang baru diproklamasikan, yaitu sebagai salah satu
negara saingan bagi Republik
Indonesia yang diproklamasikan dan dikepalai
oleh Sukarno dan Hatta. Bali kemudian juga dimasukkan ke dalam Republik Indonesia Serikat ketika Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 29
Desember 1949. Tahun 1950, secara resmi Bali
meninggalkan perserikatannya dengan Belanda dan secara hukum menjadi sebuah
propinsi dari Republik Indonesia.
Letusan Gunung Agung
yang terjadi di tahun 1963, sempat mengguncangkan
perekonomian rakyat dan menyebabkan banyak penduduk Bali bertransmigrasi ke berbagai wilayah lain di
Indonesia.
Tahun 1965, seiring dengan gagalnya kudeta oleh G30S terhadap pemerintah nasional di Jakarta, di Bali dan
banyak daerah lainnya terjadilah penumpasan terhadap anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia. Di Bali, diperkirakan lebih dari 100.000 orang terbunuh
atau hilang. Meskipun demikian, kejadian-kejadian di masa awal Orde Baru tersebut sampai dengan saat ini belum berhasil
diungkapkan secara hukum.[6]
Serangan teroris telah terjadi pada 12 Oktober 2002, berupa serangan Bom Bali 2002 di kawasan pariwisata Pantai Kuta, menyebabkan sebanyak 202 orang tewas dan 209 orang
lainnya cedera. Serangan Bom Bali 2005 juga terjadi tiga tahun
kemudian di Kuta dan pantai Jimbaran. Kejadian-kejadian tersebut mendapat
liputan internasional yang luas karena sebagian besar korbannya adalah
wisatawan asing dan menyebabkan industri pariwisata Bali menghadapi tantangan
berat beberapa tahun terakhir ini.
Lahan sawah di Bali
Penduduk Bali kira-kira
sejumlah 4 juta jiwa, dengan mayoritas 92,3% menganut agama Hindu. Agama lainnya adalah Buddha, Islam, Protestan dan Katolik.
Selain dari sektor
pariwisata, penduduk Bali juga hidup dari pertanian dan perikanan. Sebagian
juga memilih menjadi seniman. Bahasa
yang digunakan di Bali adalah Bahasa Indonesia, Bali dan Inggris khususnya bagi yang bekerja di sektor pariwisata.
Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling luas
pemakaiannya di Bali dan sebagaimana penduduk Indonesia lainnya, sebagian besar
masyarakat Bali adalah bilingual atau bahkan trilingual. Meskipun terdapat beberapa
dialek dalam bahasa Bali, umumnya masyarakat Bali menggunakan sebentuk bahasa
Bali pergaulan sebagai pilihan dalam berkomunikasi. Secara tradisi, penggunaan
berbagai dialek bahasa Bali ditentukan berdasarkan sistem catur warna dalam agama Hindu Dharma dan keanggotan klan (istilah Bali: soroh, gotra);
meskipun pelaksanaan tradisi tersebut cenderung berkurang.
Bahasa Inggris adalah bahasa ketiga (dan bahasa asing utama) bagi
banyak masyarakat Bali yang dipengaruhi oleh kebutuhan yang besar dari industri
pariwisata. Para karyawan yang bekerja pada pusat-pusat
informasi wisatawan di Bali, sering kali juga memahami beberapa bahasa asing
dengan kompetensi yang cukup memadai.
Transportasi
Bali tidak memiliki
jaringan rel kereta api namun jaringan jalan yang sangat baik
tersedia khususnya ke daerah-daerah tujuan wisatawan. Sebagian besar penduduk
memiliki kendaraan pribadi dan memilih menggunakannya karena moda transportasi umum
tidak tersedia dengan baik, kecuali taksi.
Jenis kendaraan umum di
Bali antara lain:
·
Ojek, taksi sepeda motor
·
Bemo, melayani dalam dan antarkota
·
Taksi
·
Komotra, bus yang melayani
perjalanan ke kawasan pantai Kuta dan sekitarnya
·
Bus, melayani hubungan antarkota,
pedesaan, dan antarprovinsi.
Bali terhubung dengan Pulau Jawa dengan layanan kapal feri yang menghubungkan Pelabuhan Gilimanuk dengan Pelabuhan Ketapang di Kabupaten Banyuwangi yang lama tempuhnya sekitar 30
hingga 45 menit. Penyeberangan ke Pulau Lombok melalui Pelabuhan Padangbai menuju Pelabuhan Lembar yang memakan waktu
sekitar empat jam.
Transportasi udara dilayani oleh Bandara Internasional Ngurah Rai dengan destinasi ke sejumlah kota besar di Indonesia, Australia, Singapura, Malaysia, Thailand serta Jepang. Landas pacu dan pesawat terbang yang datang dan pergi bisa terlihat dengan jelas dari
pantai
Pulau Bali sebagian besar merupakan daerah
pegunungan dan perbukitan yang meliputi hampir 85 % dari luas wilayah
seluruhnya. Relief Pulau Bali merupakan rantai pegunungan yang membentang dari
barat ke timur. Selain itu Pulau Bali merupakan pulau yang relatif
memanjang, dari arah barat ke timur. Sebagian besar terbentuk dan tersusun oleh
batuan vulkanik yang terbentuk dari kegiatan gunung api kuarter, sedangkan
batuan sedimen dan campuran sedimen vulkanik terdapat di bagian barat (Negara),
utara (Singaraja) dan selatan (Nusa Penida dan Bukit Jimbaran) yang sebarannya
tidak terlalu luas
Jenis tanah yang dominan adalah Regosol
seluas 224.869 ha, tersebar di bagian timur Pulau Bali mulai dari Kabupaten
Badung, Gianyar, Bangli, Klungkung dan Karangasem. Sebarannya mulai dari daerah
pantai sampai ketinggian 600 m dan ketinggian 600 – 1000 m di atas permukaan
laut. Jenis tanah lain yang mendominasi wilayah Provinsi Bali adalah Latosol,
yang terdapat di Kabupaten Badung, Tabanan dan Jembrana seluas 251.185
ha. Sebarannya dari pantai sampai ketinggian 1400 m di atas permukaan
laut. Di samping itu terdapat tanah Aluvial seluas 27.458 ha, tanah Mediteran
seluas 36.000 ha di daerah Bukit Jimbaran dan Nusa Penida serta tanah Andosol
seluas 27,976 ha di dataran tinggi Bedugul dan Pancasari.
Peta jenis tanah ini berasal dari Peta Tanah
Skala tinjau yng di buat pada tahun 1970 dengan skala 1:250.000. untuk saat
ini, Peta Jenis tanah di Pulau Bali hanya ini yang terlengkap. adapun Peta
Tanah berdasarkan soil taxonomy untuk skala 1:50.000 hanya terekam untuk Pulau
Bali bagian selatan dan timur. Berikut peta Jenis tanah Provinsi Bali beserta
luasannya
Kepulauan Nusa
Tenggara
Nusa Tenggara
|
|
Geografi
|
|
Lokasi
|
|
Koordinat
|
|
Kepulauan
|
|
Negara
|
|
Indonesia
|
|
Provinsi
|
|
Timor Leste
|
Kepulauan Nusa Tenggara atau Kepulauan
Sunda Kecil (sekarang kadangkala digunakan dalam peta-peta geografis
dunia), adalah gugusan pulau-pulau di sebelah timur Pulau Jawa, dari Pulau Bali di sebelah barat,
hingga Pulau Timor di sebelah timur. Pulau Wetar yang merupakan bagian dari wilayah Provinsi Maluku secara geologis juga termasuk dalam kepulauan Nusa
Tenggara.
Secara administratif,
Kepulauan Nusa Tenggara termasuk wilayah negara Indonesia, kecuali bagian timur
Pulau Timor termasuk wilayah negara Timor Leste.
Di awal kemerdekaan
Indonesia, kepulauan ini merupakan wilayah Provinsi Sunda Kecil yang beribukota di Singaraja, kini terdiri
atas 3 provinsi (berturut-turut dari barat): Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Pada tahun 1950-an
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Moh. Yamin menamai Kepulauan Sunda Kecil menjadi Kepulauan Nusa Tenggara yang artinya
"Nusa" (pulau, kepulauan) yang berada di tenggara Indonesia.[1]. Saat ini nama "Nusa Tenggara" digunakan oleh
dua daerah administratif: Provinsi Nusa Tenggara
Barat dan Nusa Tenggara
Timur.
Pulau-pulau utama
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
·
Jenis-jenis
tanah di Kepulauan Nusa Tenggara
1. Tanah Vulkanis
Ciri-cirinya : a.Butir tanahnya halus hingga menyerupai abu
b.Tidak mudah terbang bila ditiup angin
c.Tanahnya sgt subur
d.Bny mengandung unsur hara yg dibutuhkan tumbuhan
KESIMPULAN Kepulauan NUSA TENGGARA : Sebagian besar merupakan tanah Yg subur.
Jenis-jenis tanah di Kepulauan Maluku
1.Tanah Vulkanis
Ciri-cirinya : a. Butir tanahnya halus hingga menyerupai abu
b.Tdk mudah terbang bila ditiup angin
c. Tanahnya sgt subur
d. Mengandung unsur hara yg dibutuhkan tumbuhan
2. Tanah kapur
Ciri-cirinya : a. Tanahnya tdk subur
b. Cocok untuk tanaman kayu jati
c. Memiliki kandungan bhn organik yg rendah
KESIMPULAN KEP.MALUKU : Secara umum kondisinya subur,merupakan daerah jalur gunung berapi dan masih bny gunung api aktif.
1. Tanah Vulkanis
Ciri-cirinya : a.Butir tanahnya halus hingga menyerupai abu
b.Tidak mudah terbang bila ditiup angin
c.Tanahnya sgt subur
d.Bny mengandung unsur hara yg dibutuhkan tumbuhan
KESIMPULAN Kepulauan NUSA TENGGARA : Sebagian besar merupakan tanah Yg subur.
Jenis-jenis tanah di Kepulauan Maluku
1.Tanah Vulkanis
Ciri-cirinya : a. Butir tanahnya halus hingga menyerupai abu
b.Tdk mudah terbang bila ditiup angin
c. Tanahnya sgt subur
d. Mengandung unsur hara yg dibutuhkan tumbuhan
2. Tanah kapur
Ciri-cirinya : a. Tanahnya tdk subur
b. Cocok untuk tanaman kayu jati
c. Memiliki kandungan bhn organik yg rendah
KESIMPULAN KEP.MALUKU : Secara umum kondisinya subur,merupakan daerah jalur gunung berapi dan masih bny gunung api aktif.
F
l o r a
Selain jenis tumbuhan (flora) yang telah dibudidayakan oleh penduduk, seperti tanaman padi, jagung, ubi-ubian, kacang-kacangan, sayur-mayur, buah-buahan, kelapa, cengkeh , vanili, jambu mente, kapas, kapuk, kemiri, asam, dll juga terdapat jenis tumbuhan di kawasan hutan seperti kayu akasia, kayu putih, kayu cendana, kayu lontar, kayu gaharu, dll. Dari sekian banyak jenis tumbuhan kayu ini yang paling terkenal adalah kayu cendana yang memiliki kualitas yang lebih baik dibanding kayu cendana yang ada di wilayah lainnya di Indonesia.
Selain jenis tumbuhan (flora) yang telah dibudidayakan oleh penduduk, seperti tanaman padi, jagung, ubi-ubian, kacang-kacangan, sayur-mayur, buah-buahan, kelapa, cengkeh , vanili, jambu mente, kapas, kapuk, kemiri, asam, dll juga terdapat jenis tumbuhan di kawasan hutan seperti kayu akasia, kayu putih, kayu cendana, kayu lontar, kayu gaharu, dll. Dari sekian banyak jenis tumbuhan kayu ini yang paling terkenal adalah kayu cendana yang memiliki kualitas yang lebih baik dibanding kayu cendana yang ada di wilayah lainnya di Indonesia.
F
a u n a
Jenis fauna yang ada di wilayah ini dan sudah diternakkan, antara lain kuda, sapi, kerbau, kambing, berbagai jenis unggas, disamping itu terdapat binatang liar yang hidup di kawasan hutan seperti rusa, babi hutan, kerbau liar, kuda liar. Satu jenis binatang purba yang hanya ada di wilayah ini dan tidak terdapat di daerah lain di dunia adalah Komodo
Jenis fauna yang ada di wilayah ini dan sudah diternakkan, antara lain kuda, sapi, kerbau, kambing, berbagai jenis unggas, disamping itu terdapat binatang liar yang hidup di kawasan hutan seperti rusa, babi hutan, kerbau liar, kuda liar. Satu jenis binatang purba yang hanya ada di wilayah ini dan tidak terdapat di daerah lain di dunia adalah Komodo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar