Nama :
Fitri Haryati
NIM :
2009 133 349
Kelas :
5i
BALI DAN NUSA TENGGARA
BALI
Bali dan Nusa Tenggara adalah gugusan kepulauan yang terletak di bagian selatan dari Indonesia.
Bali dan Nusa Tenggara masuk dalam bagian waktu Indonesia bagian tengah (GMT+8).
Bali (juga
dikenal dengan sebutan Pulau Dewata) adalah pulau yang memiliki pesona
alam yang begitu indah dan terkenal dengan keunikan berbagai hasil
seni-budayanya. Banyak tempat wisata yang bisa anda kunjungi disini antara lain
Pantai Kuta, Pantai Sanur, Pulau Nusa Lembongan, Bedugul, Tanjung Benoa dan
lain sebagainya. Bali adalah tempat yang tepat jika anda ingin menghabiskan waktu liburan
bersama keluarga.
Nusa Tenggara adalah kepulauan yang terletak di sebelah barat Pulau Bali. Kepulauan Nusa Tenggara terbagi atas dua
provinsi yaitu Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Banyak keindahan alam yang bisa anda
temui di gugusan kepulauan ini, antara lain yaitu keindahan pantai di Pulau
Lombok ataupun wisata alam di Pulau Komodo.
NUSA TENGGARA
Kepulauan Nusa
Tenggara terletak di Indonesia bagian tengah yang tersebar sepanjang 2.850 km
dari barat ke timur (1150 49’ BT sampai 134054’ BT) dan 1.450 km dari utara ke
selatan (2036’ LU sampai 110LS). Nusa tenggara berada diantara bagian timur pulau Jawa dan kepulauan Banda
tediri dari pulau-pulalu kecil dan lembah sungai. Secara fisik, dibagian utara
berbatasan dengan pulau Jawa, bagian timur dibatasi oleh kepulauan Banda,
bagian utara dibatasi oleh laut Flores dan bagian selatan dibatasi oleh Samudra
Hindia Terdapat lima pulau besar yaitu Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, dan
Sumba. Selain itu terdapat pulau-pulau kecil lainnya.
Kondisi fisik Nusa Tenggara sangat berbeda
dengan kawasan lainnya di Indonesia. Kepulauan ini terdiri dari pulau-pulau
vulkanis dan rangkaian terumbu karang yang tersebar di sepanjang lautan yang
terdalam di dunia, dan tidak memiliki pulau besar, seperti Jawa dan Sumatera.
Asal-usul kepulauan ini dan proses-proses
yang dialami dalam pembentukan pulau-pulau yang sampai sekarang masih terjadi
sangat mempengaruhi posisi, ukuran, dan bentuk pulau. Sebagian besar
pulau-pulau di kawasan ini, secara geologis, masih sangat muda, umurnya
berkisar antara 1-15 tahun dan tidak pernah merupakan bagian dari massa daratan
lain yang lebih besar. Kerumitan kondisi geologi Nusa Tenggara disebabkan oleh
posisinya di persimpangan tiga lempeng geologis yaitu lempeng Asia, lempeng
Australia, lempeng Pasifik dan dua benua yaitu Asia dan Australia.
Secara geologi
nusa tenggara berada pada busur Banda. Rangkaian pulau ini dibentuk oleh
pegunungan vulkanik muda. Pada teori lempeng tektonik, deretan pegunungan di
nusa tenggara dibangun tepat di zona subduksi indo-australia pada kerak samudra
dan dapat di interpretasikan kedalaman magmanya kira-kira mencapai 165-200 km
sesuai dengan peta tektonik Hamilton (1979).
Pulau-pulau di
Nusa Tenggara terletak pada dua jalur geantiklinal, yang merupakan perluasan
busur Banda di sebelah barat. Geantiklinal yang membujur dari timur sampai
pulau-pulau Romang, Wetar, Kambing, Alor, Pantar, Lomblen, Solor, Adonara,
Flores, Rinca, Komodo, Sumbawa, Lombok dan Bali.
Kondisi iklim di Nusa tenggara barat maupun timur tidak mempunyai berbedaan
yang mencolok, hal ini terlihat dengan adanya kondisi alam yang hampir sama di
wilayah tersebut, misalnya terdapatnya padang rumput yang luas sehingga
mempengaruhi iklim yang ada. Selain itu juga karena wilayah nusa tenggara yang
berbentuk pulau-pulau sempit juga mempengaruhi iklim yang ada disana. Nusa
tenggara tergolong beriklim kering, yang antara lain ditandai dengan jumlah
curah hujan yang sedikit, dan tidak terbagi merata. Selain itu pada daerah
dengan iklim kering ditandai dengan luasnya padang rumput.
Berdasarkan penyebarannya, maka prosentasi jenis-jenis tanah di wilayah
Nusa Tenggara Timur antara lain terdiri dari tanah Mediteran 51%; tanah-tanah
kompleks 32,25%; Latosol 9,72%; Grumusol 3,25%; Andosol 1,93%; Regosol 0,19%
dan jenis tanah Aluvial 1,66% (Sumber Rencana Umum Kehutanan Propinsi Dati I
Nusa Tenggara Timur tahun 1987).
Nusa Tenggara
merupakan kepulauan yang dikelilingi laut dan terletak di pesisir pantai,hal
ini juga akan mempengaruhi kondisi hidrologi. Secara umum keadaan hidrologi
Nusa Tengara sangat bergantung pada curah hujan setempat. Wilayah perairan laut
Nusa Tenggara Barat termasuk pada perairan laut dalam dengan dasar perairan
yang terdiri dari batu karang dan pasir.Meskipun curah hujan di kabupaten
lombok barat relatif rendah, di wilayah kota ini mengalir 4 buah sungai yang
cukup besar dan potensial sebagai sumber mata air permukaan. Sungai yang
terdapat di Propinsi Nusa Tenggara Timur pada umumnya mempunyai fluktuasi
aliran air yang cukup tinggi, pada musim penghujan berair dan banjir, sedangkan
pada musim kemarau berkurang bahkan ada yang tidak berair sama sekali.
Pemanfaatan lahan untuk pengembangan potensi
wilayah kepulauan Nusa Tenggara berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh adanya
perbedaan kondisi fisik lahan yang bervariasi dalam hal topografi, kelerengan,
kesuburan tanah dan pasang surut air. Adapun pemanfaatan lahan di Nusa Tenggara antara lain untuk pertanian,
perhutanan, pertambangan, perkebunan, perternakan, perikanan, dan pariwisata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar