Sabtu, 11 Mei 2013

Skripsi enggak usah bagus-bagus yang penting bisa lulus

Skripsi gak perlu Bagus, yang penting bisa Lulus
Gue pernah diskusi sama kakak kelas yang (maap) lama banget gak lulus-lulus. Waktu itu kita ngobrol di pelataran masjid, sengaja kita ngobrol di sana, biar syariah. Ngobrol ngalor-ngidul, ujung-ujungnya nanyain skrpsi gue --"
"Sam, penelitian kamu udah jalan?"
"Belum kak, belom dapet judul nih."
"Oh, judul mah gak usah bagus-bagus, yang penting cepet lulus."
"Oooh.. dulu kakak gitu juga?", terkesan dan kepo.
"Iya donk, judul skripsi kakak biasa aja.", bangga dan stay cool.
"Wow, iya juga ya. Tapi kok kakak lulusnya tetep lama?", nanyabaikbaik.
"..."

Gue di-fatality kakak kelas.
----

Masalah pertama yang dihadapi mahasiswa tingkat akhir adalah penentuan judul penelitian yang kiranya bakal dengan mudah di-ACC dosen. Itulah yang menyebabkan waktu kelulusan mahasiswa sangat banyak variable yang mempengaruhi, enggak hanya judul skripsinya, tapi karena faktor pembimbingnya. Gimana enggak, mahasiswa sih penginnya judul yang sederhana, tapi yang enggak mau sederhana biasanya dosennya, tragis.

Emang bener kalo dipikir-pikir, kayaknya dosen-dosen kebanyakan saat ini punya modus balas dendam deh, (kecuali dosen pembimbing gue, xixixixi). Karena latar belakang pemikiran tersebut, iseng-iseng gue berhipotesa,
"Dosen pembimbing killer adalah mantan mahasiswa yang ter-bully oleh dosen pembimbing killernya sendiri."
But anyway, kita perlu sadari satu hal bahwa, dosen killer itu tetap dosen yang baik dan harus kita hormati karena telah membimbing kita, walaupun akan lebih baik kalo enggak ada dosen killer, hehehe. *lari

Gak cuma itu, ada sudut pandang lain, mahasiswa yang memilih judul skripsi yang ribet, alasan mereka adalah biar terkesan keren, makanya kebanyakan mahasiswa yang salah kaprah malah jadinya berobsesi nyari judul skripsi yang rumit. Sayangnya, ketika skripsinya udah beres, skripsinya cuma jadi pajangan, hinasekali.

Oleh karena itu, ketika ada yang nanya ke gue soal judul skripsi,
"Sam, kok judul elo sederhana banget sih?!"
"Hmm.. gue gak mau yang keren-keren, nanti dikira ria."
"..."
----

Hidup ini penuh misteri, so enggak ada alasan kalo'susah nyari judul skripsi', asik.

Yoi, wajarlah kalo gue bilang skripsi itu kehidupan, karena hidup penuh penelitian. Hidup ini emang masih banyak hal yang perlu diteliti, sayangnya kebanyakan orang disetting berpikir rumit, karena alasan 'yang rumit lebih terkesan keren, yang gampang dimengerti justru kampungan'. Padahal, temen seangkatan mbah gue yang namanya Albert Einstein pernah bilang, "Jenius adalah mampu mengubah hal rumit menjadi lebih mudah dimengerti.", uhuk.

Untuk itu, buatlah penelitian yang mudah dimengerti, biar jadi orang jenius, okesip.

Fenomena-fenomena sederhana sering terlintas di kehidupan kita, contohnya kemaren kasus UN SMP & SMA. Kasus begitu terlintas sederhana, padahal banyak dilemmanya, coba deh buat mahasiswa pendidikan, bikin penelitian tentang, "Kefektifitasan UN dalam penentuan kelulusan SMP & SMA.", atau "Kefektifitasan skripsi sebagai syarat sebagai sarjana.", hehehe *dikeplak rektor

Atau fenomena ke-stres-an mahasiswa tingkat akhir, coba buat mahasiswa psikologi, bikin penelitian tentang, "Skripsi sebagai faktor yang menimbulkan gangguan jiwa mahasiswa tingkat akhir.", atau buat mahasiswa teknik nih, coba bikin penelitian tentang, "Teknik lulus lebih cepat.", pft.

------
"Skripsi enggak usah bagus-bagus yang penting bisa lulus."
Dulu sih gue enggak sepakat dengan nasihat kakak kelas gue itu, tapi sekarang gue tau, bahwa skripsi emang enggak perlu bagus, tapi tetep harus berkualitas. Yoi, skripsi yang bagus belum tentu berkualitas, tapi skripsi yang berkualitas udah pasti bagus, (walaupun cuma penelitian yang sederhana).

Kembali kita luruskan niat, jangan niatin diri karena pengin dipuji, karena bakal terkesan percuma kalo kita ngoyo bikin penelitian yang keren, tapi setelah lulus cuma jadi pajangan di perpustakaan. Ingatlah 3 aspek dalam tridharma perguruan tinggi, 1) pendidikan, 2) penelitian, 3) pengabdian kepada masyarakat.

Intinya, bukan kewajiban judul skripsi harus bagus, karena skripsi itu bukan prioritas bikin penemuan, tapi lebih belajar kepada pemahaman metodologi, asik.

In chase, hal yang wajib adalah membuat penelitian yang berkualitas dan berguna, yang enggak cuma jadi literature ilmiah, tapi juga mudah dimengerti oleh masyarakat luas (yang notabene enggak banyak yang kuliah).

Sorry, ini bahasa dewa.

skripsit.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar