Nama
Negara: Republic of Korea/South Korea/Taehan-min’guk/Han’guk Singkatan:
Jenis
Pemerintahan: Republik
Ibukota:
Seoul
a. Letak/posisi
Negara
·
Lokasi
Korea yang terdiri dari semenanjung
serta 3200 buah pulau yang besar dan kecil, terletak di bagian timur laut dari
benua Asia. Korea tereletak bersebelahan dengan wilayah laut, Rusia dan Cina
dari arah ke utara, serta berhadapan dengan Jepang dari arah selatan.
·
Lokasi di garis Lintang Utara dan Bujur
Barat
Korea
berada di semenanjung sebelah Selatan Benua Asia Timur, yaitu pada garis
Lintang Utara 33°-38° dan 124°-132° Bujur Timur.
·
Luas Wilayah
Total Luas Semenanjung Korea : 222 ribu 300㎢
Luas Teritorial Korea Selatan : 99 ribu 600㎢
(45%
dari total luas Semenajung Korea)
b.
Kondisi fisik
·
Bentuk Alam
Hampir
70% daerah di Korea merupakan pegunungan, perbukitan , dan dataran tinggi.
Dataran tinggi yang terkenal adalah Gaemagowon yang disebut “Roof of Korea”
yang terletak di daerah sudut barat laut Korea . Pegunungan yang agak rendah
dapat ditemukan di daerah selatan sedangkan daerah pegunungan yang lebih tinggi
terdapat di daerah timur dan utara. Dataran rendah dan perairan sungai
kebanyakan terletak di daerah barat dan selatan.
Pegunungan-pegunungan tinggi terletak sepanjang
jalur pegunungan Taebaek yang terbentang dari utara menuju pantai timur Korea .
Beberapa gunung tinggi di jalur pegunungan Taebaek antara lain Nangnimsan
(2.014 m), Geumgangsan (1.638 m), Seoraksan (1.708 m), dan Taebaeksan (1.567
m). Ada juga jalur pegunungan Sobaek yang didalamnya terdapat gunung Jirisan
(1.915 m)
ü Cirikhas
Bentuk Geografis
Negara Korea berbentuk semenanjung yang
memanjang dari utara ke selatan, namun jarak dari timur ke barat lebih panjang
apabila pulau-pulau yang kecil juga dimasukkan. Panjang semenanjung Korea lebih
kurang 840km dari selatan ke utara dan 1.200km dari timur ke barat. Korea terdiri dari bukit-bukit dan
gunung-gunung yang mengelilingi hampir 75% dari kawasannya.
Bukit-bukit rendah menjadi ciri utama di daerah
selatan dan barat, serta gunung-gunung yang lebih tinggi terdapat di daerah
timur dan utara.
ü Gunung
dan Sungai
Gunung
yang paling tinggi di seluruh semenanjung Korea, adalah Gunung Baekdu(2.744m),
sedangkan Gunung Hanla(1.950m) paling tinggi di Korea Selatan. Sebagian besar
sungai-sungai di Korea mengalir dari timur ke barat.
Sungai yang paling
panjang di seluruh semenanjung Korea, adalah Sungai Amnok(790,7km) dan sungai
yang paling panjang di Korea Selatan adalah Sungai Nakdong(525,15km). Selain
itu, sejumlah sungai memiliki panjang melebihi 400km, seperti Sungai Duman
(431,1km) dan Sungai Daedong(450,3km) di Korea Utara, dan Sungai Han(514,4km)
dan Sungai Geum(401,4km) di Korea Selatan.
ü Garis
Perbatasan
Sungai Amnok dan Duman
memisahkan semenanjung Korea dari Cina dan Rusia di utara. 3 bagian semenanjung
Korea berhadapan dengan laut, yakni dengan Jepang di Laut Timur, dengan Cina di
Laut Barat dan dengan samudera Pasifik di Laut Selatan.
·
Iklim dan Vegetasi
Ada empat musim di Korea , yaitu musim semi
(pertengahan Maret – akhir bulan April), musim panas (Awal Mei – Agustus),
musim gugur (September – Oktober), dan musim dingin (November – Awal Maret).
Temperatur rata-rata Korea adalah 10˚C -
16˚C dimana bulan terpanas jatuh pada bulan Agustus (19˚C - 27˚C) dan bulan
terdingin jatuh pada bulan Januari (-8˚C - 7˚C). Curah hujan rata-rata adalah
1.300 mm per tahun di mana hujan paling sering turun pada musim panas.
Menurut studi dari C. B. Lee, ada kira-kira 190
famili, 1.079 genus, 3.130 species, 630 varietas, dan 310 bentuk tumbuhan di
Korea. Dengan kata lain, ada lebih dari 4000 jenis tumbuhan yang tumbuh di
Korea .
Beberapa Bunga Korea yang Khas Vegetasi Daerah Panas
– Biasanya yang tumbuh adalah tumbuhan berdaun lebar, misalnya Camellia
japonica, Cinnamomun camphora, Ardisia pusilla, dan Quercus myrsinaefolia.
Vegetasi Daerah “Sedang” (Suhu Normal) – Biasanya yang tumbuh juga tumbuhan
berdaun lebar tetapi sedikit berbeda dengan yang daerah panas, misalnya Quercus
serrata, Quercus aliena, dan Quercus acutissima. Vegetasi Daerah Dingin –
Biasanya yang tumbuh adalah tumbuhan berdaun jarum, misalnya Abies nephrolepis,
Larix olegensis, dan Thuja koraiensis.
c. Ekspor
dan impor
Ekspor
bergerak dalam bidang semi konduktor, peralatan telekomunikasi nirkabel,
kendaraan bermotor, komputer, baja, kapal dan petrokimia dengan mitra ekspor
utama RRC 21.5%, Amerika Serikat 10.9%, Jepang 6.6% dan Hong Kong 4.6% [33].
Korea Selatan mengimpor plastik, elektronik dan peralatannya, minyak, baja dan
bahan kimia organik dari RRC 17.7%, Jepang 14%, Amerika Serikat 8.9%, Arab
Saudi 7.8%, Uni Emirat Arab 4.4% dan Australia 4.1%.Jumlah tenaga kerja berada
di peringkat kedua puluh lima dunia Perusahaan
Samsung Electronics adalah perusahaan elektronik terbesar di dunia
Ekonomi Korea
Selatan dipimpin oleh konglomerat besar yang dikenal dengan sebutan chaebol.
Beberapa chaebol yang terbesar antara lain: Samsung Electronics, POSCO, Hyundai
Motor Company, KB Financial Group, Korea Electric Company, Samsung Life
Insurance, Shinhan
d. Kondisi
Sosial
menerapkan
sistem kemasyarakatan yang ketat bagi rakyat yang sangat memengaruhi keadaan
ekonomi. Raja adalah puncak dari pemerintahan, sementara Yangban (bangsawan)
dan pejabat kantor kerajaan berada di bawahnya. Di bawah Yangban dan pejabat
merupakan golongan tengah yang terdiri dari kaum pedagang dan pengrajin. Bagian
terbesar dari sistem ini tentunya adalah rakyat jelata yang terdiri dari kaum
petani dan budak. Kaum budak menempati posisi terbawah dan tidak membayar pajak
pada pemerintah. Jumlah kaum ini pernah mencapai 30% dari populasi.
e. Kondisi
Ekonomi
Korea Selatan
memiliki ekonomi pasar dan menempat urutan kelima belas berdasarkan PDB.
Sebagai salah satu dari empat Macan Asia Timur,Korea Selatan telah mencapai
rekor ekspor impor yang memukau, nilai ekspornya merupakan terbesar kedelapan
di dunia. Sementara, nilai impornya terbesar kesebelas.
Kesuksesan ekonomi Korea Selatan dicapai
pada akhir 1980-an ketika PDB berkembang dari rata - rata 8% per tahun (US$2,7
milyar) pada tahun 1962menjadi US$230 milyar pada 1989Jumlah ini kira - kira 20
kali lipat dari Korea Utara dan sama dengan ekonomi - ekonomi menengah di Uni
Eropa. Kemajuan ekonomi ini dikenal dengan nama Keajaiban di Sungai Han
Krisis Finansial Asia 1997 membuka
kelemahan dari model pengembangan Korea Selatan, termasuk rasio utang/persamaan
yang besar, pinjaman luar yang besar, dan sektor finansial yang tidak disiplin.
Pertumbuhan jatuh sekitar 6,6% pada 1998, kemudian pulih dengan cepat ke 10,8%
pada 1999 dan 9,2% pada 2000. Pertumbuhan kembali jatuh ke 3,3% pada 2001
karena perlambatan ekonomi dunia, ekspor yang menurun, dan persepsi bahwa
pembaharuan finansial dan perusahaan yang dibutuhkan tidak bertumbuh. Dipimpin
oleh industri dan konstruksi, ekonomi Korea Selatan mulai bangkit pada 2002
dengan pertumbuhan sebesar 5,8%. Jumlah penduduk dibawah garis kemiskinan
sebesar 15% pada tahun 2003. Indeks gini menunjukkan perbaikan, dari angka 35.8
menjadi 31.3 pada tahun 2007 .Nilai investasinya sebesar 29.3% dari PDB dan
menempati urutan ke dua puluh satu.
Pada 2005, di samping merupakan pemimpin
dalam akses internet kecepatan-tinggi, semikonduktor memori, monitor
layar-datar dan telepon genggam, Korea Selatan berada dalam peringkat pertama
dalam pembuatan kapal, ketiga dalam produksi ban, keempat dalam serat sintetis,
kelima dalam otomotif dan keenam dalam baja. Negara ini juga menempati
peringkat ke tiga puluh enam dalam hal tingkat pengangguran, kesembilan belas
dalam Indeks Kemudahan Berbisnisdan ketiga puluh satu dari 179 negara dalam
Indeks Kebebasan Ekonomi berdasarkan data tahun 2010
f. Kondisi
Budaya
a) Budaya Perkawinan
Kebudayaan garis
keluarga di Korea adalah berdasarkan atas sistem Patrilinial. Pria memegang
peranan penting dalam kesejahteraan keluarga dan diwajibkan untuk bekerja.
Wanita diperbolehkan untuk bekerja hanya kalau diperbolehkan oleh suami atau
jika hasil kerja suaminya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Tugas
utama wanita adalah untuk mengasuh anak dan menjaga rumah.
Budaya perkawinan Korea
sangat menghormati kesetiaan. Para janda, jika suami mereka mati muda, tidak
dizinkan menikah lagi dan harus mengabdikan hidupnya untuk melayani orang tua
dari suaminya. Begitu juga yang terjadi pada seorang duda yang harus melayani
orang tua dari istrinya walaupun istrinya tersebut mati muda.
b) Budaya dalam hal keturunan
Dalam budaya Korea ,
keturunan atau anak dianggap sebagai sebuah anugerah yang amat besar dari
Tuhan. Oleh karena itu, setiap keluarga disarankan untuk memiliki paling tidak
seorang keturunan. Oleh karena budaya yang amat menghormati anugerah Tuhan
tersebut, aborsi yang bersifat sengaja akan diberikan hukuman yang amat berat
secara adapt, yaitu hukuman mati kepada sang Ibu dan orang lain yang mungkin
terlibat di dalamnya, seperti suaminya (jika suaminya yang memaksa), dokter
(jika dokter yang memberikan sarana untuk aborsi), dan lain-lain. Akan tetapi,
secara hukum, tidak akan diadakan hukuman mati. Hukuman mati biasanya hanya
dilaksanakan di daerah pedalaman Korea di mana adat masih berpengaruh secara
kuat.
Pembagian harta warisan
dalam budaya ini amatlah adil. Tanpa memperdulikan jenis kelamin, keturunan
dari seseorang akan mendapatkan pembagian harta dengan jumlah yang sama dengan
saudara-saudaranya. Akan tetapi, dalam prakteknya ini tidak selalu terjadi.
Kebanyakan orang tua menyisihkan lebih banyak harta warisan kepada anak tertua
mereka.
c) Budaya Makanan
Dalam budaya Korea ,
ada satu makanan khas yang memiliki suatu arti yang tidak dimiliki oleh makanan
lainnya. Makanan ini disebutkimchi. Di setiap session makanan, ketidakberadaan
kimchi akan memberikan kesan tidak lengkap. Kimchi adalah suatu makanan yang
biasanya merupakan sayuran yang rendah kalori dengan kadar serat yang tinggi
(misalnya bawang, kacang panjang, selada, dan lain-lain) yang dimasak
sedemikian rupa dengan bumbu dan rempah-rempah sehingga menghasilkan rasa yang
unik dan biasanya pedas. Dalam kenyataannya (menurut hasil penelitian kesehatan
WHO), jenis-jenis kimchi memiliki total gizi yang jauh lebih tinggi dari buah
manapun.
Hal yang membuat kimchi
menjadi makanan yang spesial ada banyak faktornya. Faktor pertama adalah
pembuatannya. Kimchi (dalam hal ini adalah kimchi yang dihidangkan untuk
acara-acara spesial, bukan kimchi untuk acara makan biasa dan sehari-hari)
dibuat oleh wanita dari keluarga bersangkutan yang mengadakan acara tersebut
dan hanya bisa dibuat pada hari di mana acara tersebut dilaksanakan. Semakin banyak
wanita yang turut membantu dalam pembuatan kimchi ini, semakin “bermakna” pula
kimchi tersebut. Kimchi juga merupakan faktor penentu kepintaran atau kehebatan
seorang wanita dalam memasak. Konon katanya, jika seorang wanita mampu membuat
kimchi yang enak, tidak diragukan lagi kemampuan wanita tersebut dalam memasak
makanan lain. Faktor ketiga adalah asal mula kimchi. Kimchi pada awalnya dibuat
oleh permaisuri dari Raja Sejong sebagai hidangan untuk perayaan Sesi.
d) Kebiasaan / Tradisi, Kesenian, dan Bahasa
Korea Selatan
Ada sebuah tradisi /
kebiasaan yang cukup terkenal di Korea. Tradisi ini dinamakan “sesi custom”.
Tradisi sesi dilaksanakan sekali setiap tahun. Sesi adalah sebuah tradisi untuk
mengakselerasikan ritme dari sebuah lingkaran kehidupan tahunan sehingga
seseorang dapat lebih maju di lingkaran kehidupan tahun berikutnya. Tradisi
sesi dilaksanakan berdasarkan kalender bulan (Lunar Calender). Matahari,
menurut adat Korea , tidak menunjukkan suatu karakteristik musiman. Akan
tetapi, Bulan menunjukkan suatu perbedaan melalui perubahan fase bulan. Oleh
karena itu, lebih mudah membedakan adanya perubahan musim atau waktu melalui
fase bulan yang dilihat.
Dalam tradisi sesi, ada
lima dewa yang disembah, yaituirwolseongsin (dewa matahari bulan dan bintang),
sancheonsin(dewa gunung dan sungai), yongwangsin (raja naga), seonangsin(dewa
kekuasaan), dan gasin (dewa rumah). Kelima dewa ini disembah karena dianggap
dapat mengubah nasib dan keberuntungan seseorang. Pada hari di mana sesi
dilaksanakan, akan diadakan sebuah acara makan malam antar sesama keluarga yang
pertalian darahnya dekat (orang tua dengan anaknya). Acara makan wajib diawali
dengan kimchi dan lalu dilanjutkan dengan “complete food session”.
Ada juga mitos lain
dalam memperoleh keberuntungan menurut tradisi Korea, antara lain “nut
cracking” yaitu memecahkan kulit kacang-kacangan yang keras pada malam purnama
pertama tahun baru, “treading on the bridge” yaitu berjalan dengan sangat
santai melewati jembatan di bawah bulan purnama pada malam purnama pertama
tahun baru yang katanya dapat membuat kaki kita kuat sepanjang tahun, dan
“hanging a lucky rice scoop” yaitu menggantungkan skop (sendok) pengambil nasi
di sebuah jendela yang katanya akan memberi beras yang melimpah sepanjang
tahun.
Kesenian tradisional di
Korea, dalam hal ini musik dan tarian, diperuntukkan khusus sebagai suatu
bagian dalam penyembahan “ lima dewa”. Ada beberapa alat musik tradisional yang
digunakan, misalnya hyeonhakgeum (sejenis alat musik berwarna hitam yang
bentuknya seperti pipa dengan tujuh buah senar) dan gayageum(alat musik mirip
hyeonhakgum tetapi bentuk, struktur, corak, dan cara memainkannya berbeda dan
memiliki dua belas buah senar). Tarian tradisional yang cukup terkenal di Korea
antara laincheoyongmu (tarian topeng), hakchum (tarian perang), danchunaengjeon
(tarian musim semi). Tarian chunaengjeon ditarikan sebagai tanda terima kasih
kepada dewa irwolseongsin dan dewasancheonsin atas panen yang berhasil.
Bahasa yang digunakan di Korea
adalah bahasa Korea . Penulisan bahasa Korea dinamakan Hangeul. Hangeul
diciptakan oleh Raja Sejong pada abad ke 15. Hangeul terdiri dari 10 huruf
vokal dan 14 konsonan yang bisa dikombinasikan menjadi banyak sekali
huruf-huruf dalam bahasa Korea. Hangeul sangat mudah dibaca dan dipelajari.
Hangeul juga dianggap sebagai bahasa tulisan yang paling sistematik dan
scientific di dunia.
g. Kependudukan
Korea Selatan
memiliki kepadatan penduduk yang tinggi, sekitar 487,7 jiwa/km².Jumlah ini
sepuluh kali lebih banyak daripada rata - rata dunia. Kebanyakan penduduk hidup
di daerah perkotaan karena migrasi besar - besaran dari pedesaan selama
ekspansi ekonomi yang pesat pada tahun 1970, 1980 dan 1990Pada tahun 2005,
Seoul merupakan kota terpadat di Korea Selatan dengan jumlah penduduk lebih dari
9 juta jiwadisusul oleh Busan (3,4 juta jiwa), Incheon (2,4 juta jiwa), Daegu
(2,3 juta), Daejeon (1,4 juta), Gwangju (1,4 juta) dan Suwon (1 juta).
Pada tahun 2008, tingkat kelahiran per
tahun sebesar 9 kelahiran dari 1.000 orang.angka ini merupakan yang terendah di
dunia sedangkan harapan hidup rata - rata sebesar 79,10 tahunyang merupakan
tertinggi keempat puluh di dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar