nama; yandi arsyandi
nim; 2009133563
email; yandijunaidi@rocketmail.com
Provinsi Papua merupakan Provinsi yang paling luas wilayahnya dari seluruh Provinsi di Indonesia. Luas Provinsi Papua ± 410.660 Km2 atau merupakan ± 21% dari luas wilayah Indonesia. Lebih dari 75% masih tertutup oleh hutan-hutan tropis yang
lebat, dengan ± 80% penduduknya masih dalam
keadaan semi terisolir di daerah pedalaman (bagian tengah Papua). Jumlah
penduduk 2,3 Juta Jiwa dengan kepadatan penduduk 5,13 orang per Km2 .Secara
geografis berada diantara garis meridian 0’19’ - 10045 LS dan antara
garis bujur 1300 45 - 141048 BT yang membentang dari
Barat ke Timur dengan silang 110 atau 1.200 Km.
Dengan demikian daerah Papua berada didaerah yang
beriklim tropis dengan cuaca yang panas dan lembab d daerah pantai, serta cuaca
dingin dan bersalju pada bagian yang tertinggi di daerah pegunungan Jayawijaya.
Kondisi
lahan
Persentase lahan kritis di Papua paling
besar dimiliki oleh Kabupaten Merauke. Selain itu, kabupaten ini juga merupakan
kabupaten yang memiliki kondisi tanah yang sangat subur dan sangat cocok untuk
pertanian. Secara umum, kondisi lahan di Papua sangat memungkinkan untuk lokasi
pertanian maupun perkebunan. Hingga saat ini lahan pertanian di Papua masih
digunakan oleh sektor-sektor pertanian tertentu saja. Yang paling dominan
adalah sawah dan ubi kayu. Daerah potensial penghasil ubi kayu adalah
KabupatenWaropen dan Kabupaten Jayapura dengan produksi ubi kayu sebesar 2.946
ton dan 2.444 ton pada tahun 2005. Produksi sayur - sayuran selama tahun 2005
pada beberapa komoditi mengalami penurunan bila dibandingkan dengan keadaan
tahun 2004, demikian juga pada sub kelompok buah-buahan.
Selain pertanian yang sudah disebutkan
sebelumnya, lahan kritis di Papua sebagian besar masih merupakan hutan yang mencapai
25,82 juta hektar dan terbagi menjadi hutan lindung (34,08%) dan hutan produksi
(33,22%). Lahan kritis yang
sudah digunakan selain untuk pertanian, juga digunakan untuk perkebunan,
peternakan dan perikanan. Luas areal tanaman perkebunan rakyat pada tahun
2005 sebesar 97.934 ha dan produksi tanaman perkebunan rakyat pada tahun 2005
sebesar 62.153 ton. Sumbangan terbesar produksi tanaman perkebunan rakyat
berasal dari tanaman kelapa sawit (49,91%) dan kelapa dalam (19,87%).
Populasi ternak besar dan kecil di Papua
selama tahun 2005 pada umumnya naik. Dibanding tahun 2004, ternak kerbau naik
14,54%, sapi 8,6%, kuda 30,36%, kambing 5,37%, babi 19,50% dan domba -7,88%.
Kondisi serupa terjadi pada populasi ternak kecil, dimana secara umum terjadi
peningkatan. Populasi ternak ayam kampung naik 18,99%, ayam pedaging 5,90%,
ayam ras petelur 19,58%, dan itik -7,06%. Produksi perikanan secara keseluruhan
selama tahun 2005 mencapai 209.210,3 ton, meningkat 13,29% dibanding tahun
2004, sedangkan 95,83% dari total produksi merupakan hasil produksi perikanan
laut.
Iklim dan Cuaca
Kota Jayapura merupakan daerah dengan suhu
udara tertinggi, mencapai 28,2 ºC ditahun 2005 sedangkan Wamena merupakan
daerah dengan suhu udara terendah yang mencapai 19,4 ºC pada tahun 2004.
Persentase kelembaban udara tertinggi mencapai 87% di Biak pada tahun 2005 dan
terendah mencapai 77% di Serui pada tahun 2001. Rata-rata penyinaran
matahari tercatat di Merauke yang mencapai 70% pada tahun 2005 sedangkan
persentase terendah tercatat pada tahun 2003 di Biak yang mencapai 37%.