Kamis, 29 Desember 2011

papua


Nama              : devi silviana
Nim                 :2009133565
Mk                   : geografi regional
Dosen              :catur pamungkas
Kelas               : 5i (geografi)

PULAU PAPUA
Relief pulau papua
·         Papua dapat jalur pergunungan yaitu :
1.Jalur pegunungan yang arahnya sejajar dengan pantai utara dan kepala burung papua dan bersifat volkanis
2.Jalur pegunungan yang merupakan sumbu utama dari pulau papua di mana tercetak deretan pegunungan yang tertinggi di Indonesia sehingga puncak-puncaknya selalu tertutup salju abadi di antara puncak-puncak ini ialah puncak jaya (5030),trikora (4750 m) ,yamin (4530m) dan puncak mandala (4700m)
            Di antara jalur pegunungan tersebut terdapat dataran tinggi .daratan rendah dan lembah-lembah antara pegunungan
Misalnya : lembah memberoma hewani yang terletak di sebelah selatan cylops
            Sungai-sungai di papua seperti lainya di Kalimantan dapat di layari hingga jauh ke pedalamanan dan sampai saat ini transportasi air masih menetukan kelancaran hidup penduduk sehari-hari di daerah setempat
·         Luas wilayah papua
Luas wilayah pulau papua adalah 317.062 (km2) jika di bandingkan wilayah republic Indonesia maka luas wilayah propinsi papua merupakan 19.33 persen dari luas Negara indoneia yang mencapai 1.890.754 (km2) ini merupakan provinsi terluas di Indonesia.
·         Letak geografis papua
Bujur timur dan 20 251 lintang utara – 90 LS0-1410 provinsi paua dengan luas 31.7062 km2 terletak antara 130
·         Batas wilayah papua
Provinsi paua berbatasan dengan
-          Sebelah utara                    : samudra pasifik /pacific ocean
-          Sebelah selatan                : Laut arafuru/arafuru sea
-          Sebelah barat                    : Provinsi papua barat
-          Sebelah timur                    : papua newguinea

·         Topografi
Pegunungan utama di provinsi paupa terairi atas kabaure di nabiri .pegunungan sudirman di enaroti dari puncak jaya pegunungan jayawijaya .pegunungan yanres di mambero pegunungan gauntkr dan pegunungan wisnumurni
Gunung dan puncak provinsi papua yang berada di deretan pegunungan tersebut adalah :
-          Gunung waspasa ( 1.070 m)                       
-          Puncak jaya (5.030 m)
-          Puncak trikora (4.350 m)
-          puncak yamin ( 4.350m)
-          puncak mandala (4.700m)
-          gunung dom (1332 m)
Pegunungan jaya wijaya merupakan suatu perluasan lurdillera mengubah dataran tinggi papua yang berpusat new buinea membertang sepanjang 400 mill (640 km) dari timur ke barat menyeberangi bagian tengan papua dengan puncak tertinggi.
·         Kondisi lahan di papua
Lahan kritis di papua paling besar di mililki oleh kabupaten merauke.kabupaten ini juga di miliki kondisi tanah yang subur dan sangat cocok untuk pertanian .kondisi papua sangat memungkinkan untuk lokasi pertanian maupun perkebunan .hingga saat ini lahan pertanian di paua masih di gunakan oleh sector sector pertanian yang kritis di papua sebagian besar masih merupakan hutan yang mencapai 25,87 juta .lahan kritis yang sudah di gunakan selain untuk pertanian juga di gunakan nuntuk perkebunan ,pertenakan dan perikanan.luas areal perkebunan rakyat pada tahun 2005 sebesar 97.934 dan produksi tanaman perkebunan rakyat pada tahun 2005 sebesar 6.2 153 ton.
Populasi ternak besar dan kecil di papua selama tahun 2005 pada umumnya naik di banding tahun jasa.
·         Flora dan Fauna di pulau papua
-          Jenis flora di papua persamaan dengan jenis flora di benua Australia.jenis flora yang terdapat di papua adalah
Aurancis,librocoinus,gnevillenc,ebny,dium,dll
Di Papua terdapat flora alam yang pada saat ini sedang dalam pengembangan baik secara nasional  maupun internasional
Yaitu sejenis anggrek yang termasuk di dalam farmika
Anggerk dalam papua tumbuhnya terbesar dan pantai lautan rawe sampai pegunungan ,umumnya hidup sebagai epihite menembei pada pohon-pohon maupun di atas batu-batuan serta di atas tanah humus di bawah hutan primer.
-          Jenis fauna di papua pun bermacam –macam
Misalnya jenis yang terdapat di papua tidak sama dengan jenis hewan di daerah Indonesia lainnya seperti ( kangguru, kasuari, mambruk)
Jens hewan tertentu yang terdapat di Indonesia lainnya tidak terdapat di papua seperti (gajah,harimau,orang hutan) burung cendrawasi merupakan burung yang cantik dan hanya terdapat di papua. Hewan –hewan yang langkah dan di lindungi adalah (burung kakak tua putih, hitam,kasuari,nuri ,mabruk dll)
Jenis fauna laut papua juga banyak dan beraneka ragam , misalnya : ikan cakalang ,ikan hiu ,udang dll .
Ø  Papua (Indonesia dan papua nubini ) adalah pulau terbesar kedua di dunia luas daratan utama papua termasuk pulau telepon atau pulau dolak ) adalah grenland .sedangkan bersama pulau-pulau papua adalah 805.000
Ø  Ke dalaman bagian samudra pasifik yang membatasi papua di sebelah utara adalah 400m , adanya pulau kurang seperti p.mapia di sebelah utara monokarwi yang tegak di dasar laut tersebut pernah mengalami penurunan



Deskripsi rupa muka bumi papua
1.      Jalur pantai utara
Ø  Berupa pengunungan vulkanik dari pulau bntanta dan bagian utara pulau salawati ke sepanjang pantai utara kepada burung yang antara lain terdiri atas pegunungan tamrau (lebar 40km)
Ø  Setelah melalui tanjung oransbari jalur ini beralih menjadi dasar lauk yang menjadi batas antra teluk cendrawasi .
2.      Jalur depresi
Ø  Berada di sepanjang sisi selatan jalur pantai utara defresi berlanjut dan melebar sebagai dasar dan sepanjang pantai utara sampai terus ke tepi selatan dan utara
3.      Jalur pegunungan vulkanik
Ø  Berada di sepanjang sisi selatan depresi dengan G.togwomori (2.680m) sebagai puncaknya di semanjang kepala burung . lanjutanya mengaran pada ytenggara berupa penggunungan lina , selanjutnya mengarau ke timur laut samapai di puncak bom (1.340m) lalu ke pegunungan van rees dan setelah menyeberangi batas wilayah Indonesia sampai muara s.sepik lalu terbenam ke bawah endapan alluvial sungai itu dan muncul kemvbali di sisi timur laut
4.      Jalur dataran rendah dan berawa
Ø  Terletak di selatan jalur pegunungan non.vulkanik jalur dataran rendah tersebut mengarah ke timur dan tengara menyeberangi teluk betuni ke bagian tengah
5.      Jalur pegunungan salju
Ø  Terletak di selatan jalur depresi Tariku-taritatu s.sepik
Ø  Salju dan es menutupi puncak dan punggung yang mencapai ketinggian 4.800m atau lebih di wilayah Indonesia lebar pegunungan salju itu mencapai 150km,sedangakan di papua nugini 200-300 km
Ø  Pegunungan sudirman di bagian timur di namai pegunungan jaya wijaya
Ø  Bebrapa puncak
Ø  Di punggung jaya wijaya terdapat lembah sungai balim yang lebar dengan penduduk yang relative padat dan pusat kota wamewa .
6.      Depresi digui fly
Ø  Terbentang di selatan jalur pegunungan salju depresi di bagian selatan ini mencakup perairan laut dari kepulauan aru ke pulau di bagian selatan depresi ini mencakup perairan laut dari kepulauan
7.      Pematang misool fakfak adalah dan lanjutan pematang aru-merauke merupakan rupa muka bumi papua yang paling selatan.

Ø  Jenis tanaman di papua
1.      Tanah vulkanik
Ciri-cirinya :
a)      Butir tanahnya halus hingga menyerupai bau
b)      Tidak mudah terbang bila di tiup angin
c)      Tanahnya sangat subur
d)      Banyak mengandung unsure hara yang di butuhkan tumbuhan
2.      Tanah humus
Ciri-cirinya :
a)      Tanahnya sangat subur
b)      Berasal dari pembusukan tumbuhan
3.      Tanah alluvial
Ciri-cirinya
a)      Tanahnya sangat suubur
b)      Terbentuk dari endapan di tempat yang rendah
c)      Banyak terdapat di lembabh aliran sungai dan daratan rendah
4.      Tanah gambut
Ciri-cirinya :
a)      Tanahnya kurang subur
b)      Terbentuk dari bahan-bahan organic
c)      Terdapat di daerah pantai




sumatera

Nama                      :  lusiana wati
Email                      :  luzyanae@rocketmail.com
NIM                        :  2009 133 358
Kelas                      :  5 I



Sumatera

Sumatera atau Sumatra adalah pulau keenam terbesar di dunia yang terletak di Indonesia, dengan luas 443.065,8 km2. Penduduk pulau ini sekitar 42.409.510 jiwa (2000). Pulau ini dikenal pula dengan nama lain yaitu Pulau Percha, Andalas, atau Suwarnadwipa (bahasa Sanskerta, berarti "pulau emas"). Kemudian pada Prasasti Padang Roco tahun 1286 dipahatkan swarnnabhūmi (bahasa Sanskerta, berarti "tanah emas") dan bhūmi mālayu ("Tanah Melayu") untuk menyebut pulau ini. Selanjutnya dalam naskah Negarakertagama dari abad ke-14 juga kembali menyebut "Bumi Malayu" (Melayu) untuk pulau ini.

Etimologi

Asal nama Sumatera berawal dari keberadaaan Kerajaan Samudera (terletak di pesisir timur Aceh). Diawali dengan kunjungan Ibnu Batutah, petualang asal Maroko ke negeri tersebut di tahun 1345, dia melafalkan kata Samudera menjadi Samatrah, dan kemudian menjadi Sumatra atau Sumatera, selanjutnya nama ini tercantum dalam peta-peta abad ke-16 buatan Portugis, untuk dirujuk pada pulau ini, sehingga kemudian dikenal meluas sampai sekarang.
Nama asli Sumatera, sebagaimana tercatat dalam sumber-sumber sejarah dan cerita-cerita rakyat, adalah "Pulau Emas". Istilah Pulau Ameh (bahasa Minangkabau, berarti pulau emas) kita jumpai dalam cerita Cindur Mata dari Minangkabau. Dalam cerita rakyat Lampung tercantum nama tanoh mas untuk menyebut pulau Sumatera. Seorang musafir dari Cina yang bernama I-tsing (634-713), yang bertahun-tahun menetap di Sriwijaya (Palembang sekarang) pada abad ke-7, menyebut Sumatera dengan nama chin-chou yang berarti "negeri emas".
Dalam berbagai prasasti, Sumatera disebut dalam bahasa Sanskerta dengan istilah: Suwarnadwipa ("pulau emas") atau Suwarnabhumi ("tanah emas"). Nama-nama ini sudah dipakai dalam naskah-naskah India sebelum Masehi. Naskah Buddha yang termasuk paling tua, Kitab Jataka, menceritakan pelaut-pelaut India menyeberangi Teluk Benggala ke Suwarnabhumi. Dalam cerita Ramayana dikisahkan pencarian Dewi Sinta, istri Rama yang diculik Rahwana, sampai ke Suwarnadwipa.
Para musafir Arab menyebut Sumatera dengan nama "Serendib" (tepatnya: "Suwarandib"), transliterasi dari nama Suwarnadwipa. Abu Raihan Al-Biruni, ahli geografi Persia yang mengunjungi Sriwijaya tahun 1030, mengatakan bahwa negeri Sriwijaya terletak di pulau Suwarandib. Namun ada juga orang yang mengidentifikasi Serendib dengan Srilangka, yang tidak pernah disebut Suwarnadwipa.
Di kalangan bangsa Yunani purba, Sumatera sudah dikenal dengan nama Taprobana. Nama Taprobana Insula telah dipakai oleh Klaudios Ptolemaios, ahli geografi Yunani abad kedua Masehi, tepatnya tahun 165, ketika dia menguraikan daerah Asia Tenggara dalam karyanya Geographike Hyphegesis. Ptolemaios menulis bahwa di pulau Taprobana terdapat negeri Barousai. Mungkin sekali negeri yang dimaksudkan adalah Barus di pantai barat Sumatera, yang terkenal sejak zaman purba sebagai penghasil kapur barus.
Naskah Yunani tahun 70, Periplous tes Erythras Thalasses, mengungkapkan bahwa Taprobana juga dijuluki chryse nesos, yang artinya ‘pulau emas’. Sejak zaman purba para pedagang dari daerah sekitar Laut Tengah sudah mendatangi Nusantara, terutama Sumatera. Di samping mencari emas, mereka mencari kemenyan (Styrax sumatrana) dan kapur barus (Dryobalanops aromatica) yang saat itu hanya ada di Sumatera. Sebaliknya, para pedagang Nusantara pun sudah menjajakan komoditi mereka sampai ke Asia Barat dan Afrika Timur, sebagaimana tercantum pada naskah Historia Naturalis karya Plini abad pertama Masehi.
Dalam kitab umat Yahudi, Melakim (Raja-raja), fasal 9, diterangkan bahwa Nabi Sulaiman a.s. raja Israil menerima 420 talenta emas dari Hiram, raja Tirus yang menjadi bawahan beliau. Emas itu didapatkan dari negeri Ofir. Kitab Al-Qur’an, Surat Al-Anbiya’ 81, menerangkan bahwa kapal-kapal Nabi Sulaiman berlayar ke “tanah yang Kami berkati atasnya” (al-ardha l-lati barak-Na fiha).
Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa negeri Ophir itu terletak di Sumatera. Perlu dicatat, kota Tirus merupakan pusat pemasaran barang-barang dari Timur Jauh. Ptolemaios pun menulis Geographike Hyphegesis berdasarkan informasi dari seorang pedagang Tirus yang bernama Marinus. Dan banyak petualang Eropa pada abad ke-15 dan ke-16 mencari emas ke Sumatera dengan anggapan bahwa di sanalah letak negeri Ofir Nabi Sulaiman a.s.

Samudera menjadi Sumatera

Kata yang pertama kali menyebutkan nama Sumatra berasal dari gelar seorang raja Sriwijaya Haji (raja) Sumatrabhumi ("Raja tanah Sumatra"), [2] berdasarkan berita China ia mengirimkan utusan ke China pada tahun 1017. Pendapat lain menyebutkan nama Sumatera berasal dari nama Samudera, kerajaan di Aceh pada abad ke-13 dan abad ke-14. Para musafir Eropa sejak abad ke-15 menggunakan nama kerajaan itu untuk menyebut seluruh pulau. Sama halnya dengan pulau Kalimantan yang disebut Borneo, dari nama Brunai, daerah bagian utara pulau itu yang mula-mula didatangi orang Eropa. Demikian pula pulau Lombok tadinya bernama Selaparang, sedangkan Lombok adalah nama daerah di pantai timur pulau Selaparang yang mula-mula disinggahi pelaut Portugis.
Peralihan Samudera (nama kerajaan) menjadi Sumatera (nama pulau) menarik untuk ditelusuri. Odorico da Pordenone dalam kisah pelayarannya tahun 1318 menyebutkan bahwa dia berlayar ke timur dari Koromandel, India, selama 20 hari, lalu sampai di kerajaan Sumoltra. Ibnu Bathutah bercerita dalam kitab Rihlah ila l-Masyriq (Pengembaraan ke Timur) bahwa pada tahun 1345 dia singgah di kerajaan Samatrah. Pada abad berikutnya, nama negeri atau kerajaan di Aceh itu diambil alih oleh musafir-musafir lain untuk menyebutkan seluruh pulau.
Pada tahun 1490 Ibnu Majid membuat peta daerah sekitar Samudera Hindia dan di sana tertulis pulau "Samatrah". Peta Ibnu Majid ini disalin oleh Roteiro tahun 1498 dan muncullah nama "Camatarra". Peta buatan Amerigo Vespucci tahun 1501 mencantumkan nama "Samatara", sedangkan peta Masser tahun 1506 memunculkan nama "Samatra". Ruy d’Araujo tahun 1510 menyebut pulau itu "Camatra", dan Alfonso Albuquerque tahun 1512 menuliskannya "Camatora". Antonio Pigafetta tahun 1521 memakai nama yang agak ‘benar’: "Somatra". Tetapi sangat banyak catatan musafir lain yang lebih ‘kacau’ menuliskannya: "Samoterra", "Samotra", "Sumotra", bahkan "Zamatra" dan "Zamatora".
Catatan-catatan orang Belanda dan Inggris, sejak Jan Huygen van Linschoten dan Sir Francis Drake abad ke-16, selalu konsisten dalam penulisan Sumatera. Bentuk inilah yang menjadi baku, dan kemudian disesuaikan dengan lidah Indonesia: Sumatera

 Penduduk

Secara umum, pulau Sumatera didiami oleh bangsa Melayu, yang terbagi ke dalam beberapa suku. Suku-suku besar ialah Aceh, Batak, Melayu, Minangkabau,Besemah, Ogan, Komering, dan Lampung. Di wilayah pesisir timur Sumatera dan di beberapa kota-kota besar seperti Medan, Palembang, dan Pekanbaru, banyak bermukim etnis Tionghoa. Penduduk pulau Sumatera hanya terkonsentrasi di wilayah Sumatera Timur dan dataran tinggi Minangkabau. Mata pencaharian penduduk Sumatera sebagian besar sebagai petani, nelayan, dan pedagang.
Penduduk Sumatera mayoritas beragama Islam dan sebagian kecil merupakan penganut Protestan, terutama di wilayah Tapanuli, Sumatera Utara. Di wilayah perkotaan, seperti Medan, Pekanbaru, dan Palembang, dijumpai beberapa orang penganut Buddha.

Transportasi

Kota-kota di pulau Sumatera dihubungkan oleh tiga ruas jalan lintas, yakni lintas tengah, lintas timur, dan lintas barat, yang melintang dari utara - selatan Sumatera. Selain itu terdapat pula ruas jalan yang melintang dari barat - timur, seperti ruas Bengkulu - Palembang, Padang - Jambi, serta Padang - Dumai.
Di beberapa bagian pulau Sumatera, kereta api merupakan sarana transportasi alternatif. Di bagian selatan, jalur kereta api bermula dari pelabuhan Panjang (Lampung) hingga Lubuk Linggau dan Palembang (Sumatera Selatan). Di tengah pulau Sumatera, jalur kereta api hanya terdapat di Sumatera Barat. Jalur ini menghubungkan antara kota Padang dengan Sawah Lunto dan kota Padang dengan kota Pariaman. Semasa kolonial Belanda hingga tahun 2001, jalur Padang - Sawah Lunto dipergunakan untuk pengangkutan batu bara. Tetapi semenjak cadangan batu bara di Ombilin mulai menipis, maka jalur ini tidak berfungsi lagi. Sejak akhir tahun 2006, pemerintah provinsi Sumatera Barat, kembali mengaktifkan jalur ini sebagai jalur kereta wisata.
Di utara Sumatera, jalur kereta api membentang dari kota Medan sampai ke kota Tebing Tinggi. Pada jalur ini, kereta api dipergunakan sebagai sarana pengangkutan kelapa sawit dan penumpang.

Penerbangan internasional dilayani dari Banda Aceh (Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda), Medan (Bandar Udara Internasional Polonia), Padang (Bandara Internasional Minangkabau, dan Palembang (Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II). Sedangkan pelabuhan kapal laut ada di Belawan (Medan), Teluk Bayur (Ekonomi

Pulau Sumatera merupakan pulau yang kaya dengan hasil bumi. Dari lima provinsi kaya di Indonesia, tiga provinsi terdapat di pulau Sumatera, yaitu provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Riau dan Sumatera Selatan. Hasil-hasil utama pulau Sumatera ialah kelapa sawit, tembakau, minyak bumi, timah, bauksit, batu bara dan gas alam. Hasil-hasil bumi tersebut sebagian besar diolah oleh perusahaan-perusahaan asing, seperti misalnya PT Caltex yang mengolah minyak bumi di provinsi Riau.
Tempat-tempat penghasil barang tambang ialah :
  • Arun (NAD), menghasilkan gas alam.
  • Pangkalan Brandan (Sumatera Utara), menghasilkan minyak bumi
  • Duri, Dumai, dan Bengkalis (Riau), menghasilkan minyak bumi
  • Tanjung Enim (Sumatera Selatan), menghasilkan batu bara
  • Plaju dan Sungai Gerong (Sumatera Selatan), menghasilkan minyak bumi
  • Tanjung Pinang (Kepulauan Riau), menghasilkan bauksit
  • Indarung (Sumatera Barat), menghasilkan semen
  • Sawahlunto (Sumatera Barat), menghasilkan batubara
Beberapa kota di pulau Sumatera, juga merupakan kota perniagaan yang cukup penting. Medan kota terbesar di pulau Sumatera, merupakan kota perniagaan utama di pulau ini. Banyak perusahaan-perusahaan besar nasional yang berkantor pusat di sini.

Geografis

Pulau Sumatera terletak di bagian barat gugusan kepulauan Nusantara. Di sebelah utara berbatasan dengan Teluk Benggala, di timur dengan Selat Malaka, di sebelah selatan dengan Selat Sunda, dan di sebelah barat dengan Samudra Hindia. Di sebelah timur pulau, banyak dijumpai rawa yang dialiri oleh sungai-sungai besar yang bermuara di sana, antara lain Asahan (Sumatera Utara), Sungai Siak (Riau), Kampar, Inderagiri (Sumatera Barat, Riau), Batang Hari (Sumatera Barat, Jambi), Musi, Ogan, Lematang, Komering (Sumatera Selatan), dan Way Sekampung (Lampung). Sementara beberapa sungai yang bermuara ke pesisir barat pulau Sumatera diantaranya Batang Tarusan (Sumatera Barat), dan Ketahun (Bengkulu).
Di bagian barat pulau, terbentang pegunungan Bukit Barisan yang membujur dari utara hingga selatan. Sepanjang bukit barisan terdapat gunung-gunung berapi yang masih aktif, seperti Geureudong (Aceh), Sinabung (Sumatera Utara), Marapi, Talang (Sumatera Barat), Gunung Kaba (Bengkulu), dan Kerinci (Sumatera Barat, Jambi). Di pulau Sumatera juga terdapat beberapa danau, di antaranya Danau Laut Tawar (Aceh), Danau Toba (Sumatera Utara), Danau Singkarak, Danau Maninjau, Danau Diatas, Danau Dibawah, Danau Talang (Sumatera Barat), Danau Kerinci (Jambi) dan Danau Ranau (Lampung dan Sumatera Selatan).

Daftar gunung di Sumatera

Provinsi di Sumatera

Pemerintahan di Sumatera dibagi menjadi sepuluh provinsi berdasarkan urutan pembentukannya:

Kota besar

Berikut 10 kota besar di Sumatera berdasarkan jumlah populasi tahun 2009.
Urutan
Kota, Provinsi
Populasi
1
3,418,645
2
2,988,874
3
1,271,855
4
960,184
5
763,275
6
454,686
7
373,243
8
287,769
9
209,568
10
96,593



Sumatra Topography.png
Topografi Pulau Sumatera
Geografi
Lokasi
Koordinat
Kepulauan
Luas
470.000 km²
Ketinggian tertinggi
3.805 m
Puncak tertinggi
Negara
Indonesia
Provinsi
Kota terbesar
Medan (pop. 3.418.645 (2009))
Demografi
Populasi
45 juta (per 2005)
Kepadatan
96/km²
Kelompok etnik